Puisi tentang Guru dalam bahasa Sunda yang singkat ini memiliki amalan yang sangat mendalam. Inilah contoh puisi bahasa Sunda tentang guru yang singkat padat dan menyentuh hati lengkap dan artinya. Baca Juga: Puisi Bahasa Sunda tentang Pendidikan dan Artinya Terbaru 2022, Singkat dan Padat
p 1072 [ D emb aan dan enge ba Departamen Pendidikan dan IC buda aan t TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUk UMUM PUISI PUPUJIAN DALAM BAHASA SUNDA m. PUISI PUPUJIAN DALAM BAHASA SUNDA CHeh Tini Kartini Yetty Kusmiyati Hadish Sutedja Sumadipura Saini Tisna Sopandi 00005235 p P cj P u rs T A ' ^' pi 'P - T P r -J T*!*! ^ 1V ^ AAsI pr^"^.rM3 pg->/ prIP "1 n t?} 5^ Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1986 j Naskah buku ini yang semula merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah tahun 1983/1984 diterbitkan dengan Hana pembangunan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jawa Barat Staf inti Proyek Penelitian bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Jakarta Proyek Penelitian Pusat Drs. Adi SunaryoPemimpin, Warkim Harnaedi Bendaharawan, dan Drs. Utjen Djusen Randbrata Sekretaris. Staf inti Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerali Jawa Barat Drs. Nana Darmana Pemimpin,Rasj'id Bendaharawan, dan Ehgkos Wangsadiharja Sekretaris. Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang digunakan atau diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. Alamat Penerbit ; Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220. T 1 P,rpustakaan Pesat ws! B PUl . Tgl. . ^ ^ KATA PENGANTAR Mulai tahun ke dua Pembangunan Lima Tahun I, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa turut berperan di dalam berbagai kegiatan kebahasaan sejalan dengan garis kebijakan pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional. Masalah kebahasaan dan kesusastraan merupakan salah satu segi masalah kebudayaan nasional yang perlu ditangani dengan sungguh-sungguh dan berencana agar tujuan akhir pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa daerah — termasuk susastranya — tercapai. Tujuan akhir itu adalah kelengkapan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi nasional yang balk bagi masyarakat luas serta pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa daerah dengan baik dan benar untuk berbagai tujuan itu perlu dilakukan berjenis. kegiatan seperti 1 pembakuan bahasa, 2 penyuluhan bahasa melalui berbagai sarana,3 penerjemahan karya kebahasaan dan karya kesusastraan dari berbagai sumber ke dalam bahasa Indonesia, 4 pelipatgandaan informasi melalui penelitian bahasa dan susastra, dan 5 pengem bangan tenaga kebahasaan dan jaringan informasi. Sebagai tindak lanjut kebijakan tersebut, dibentuklah oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah, di lingkungan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Sejak tahun 1976, Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah di Jakarta, sebagai Proyek Pusat, dibantu oleh sepuluh Proyek Pe nelitian di daerah yang berkedudukan di propinsi 1 Daerah Istimewa Aceh, 2 Sumatra Barat,3 Sumatra Selatan,4 Jawa Barat,5 Daerah Istimewa Ydgyakarta, 6 Jawa Timur, 7 KalimantM Selatan,8 Sulawesi Selatan, 9 Sulawesi Utara, dan 10 Bali. Kemudian, pada tahun 1981 ditambah proyek penelitian bahasa di lima prOpinsi yang lain, yaitu1 Sumatra Utara, 2 Kalimantan Barat, 3 Riau, 4 Sulawesi Tengah, dan 5 Maluku. Dua tahun kemudian, pada tahun 1983, Proyek Penelitian di daerah diperluas lagi dengan lima propinsi yaitu 1 Jawa Tengalr,2 Lampung,3 Kaliman tan Tengah,4 Irian Jaya, dan 5 Nusa T'enggara Timur. Dengan demikian, hingga pada- saat ini, terdapat dua puluh proyek penelitian bahasa di daerah disamping proyek pusat yang berkedudukan di Jakarta. j Naskah laporan penelitian yang telah dinilai dan disunting diterbitkan Nsekarang agar dapat dimanfaatkan oleh para alili dan anggota masyarakat luas. Naskah yang berjudul Puisi Pupujian dalam Bahasa Sunda disusun oleh regu peneliti yang terdiri atas anggota yang berikut; Tini Kartini, Yetty vu Kusmiyati Hadish, Sutedja Sumadipura, Saini Tisna Sopandi yang mendapal-bantuan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerali Jawa Barat tahun 1983/1984. Kepada Drs. Adi Sunaryo Pemimpin Proyek Penelitian beserta stafnya Drs. Utjen Djusen Ranabrata, Warkim Harnaedi, Sukadi, dan Abdul Rachman, para peneliti, penilai Drs. Nafron Hasjim, penyunting naskah Umi Basiroh, dan pengetik Tukiyar yang telah memungkinkan penerbitan buku ini, saya ucapkan terima kasih. Jakarta, 28 Oktober 1986 Anton M. Moeliono Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. VIE KATA SAMBUTAN KEPALA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI JAW A BARAT Berbahagialah Bangsa Indonesia, yang memiliki bahasa persatuan Bahasa Indonesia, sementara bahasa-bahasa daerah yang tersebar di seluruh persada Nusantara hidup berkembang, merupakan aneka kekayaan budaya bangsa dalam bentuk Bhineka Tunggal Ika. Hal ini sesuai dengan penjelasan Pasal 32 UUD 1945 yang mengatakan bahwa kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usahabudi daya rakyat Indonesia seluruhnya, dan bahwa kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Sebagaimana anggota bangsa yang berkebudayaan majemuk dan bersemboyan "Bhinneka Tunggal Ika", setiap suku bangsa Indonesia sudah sepantasnya berperan serta dalam membina kebudayaan nasional. Demikian juga di Jawa Barat yang memiliki bahasa daerah, yaitu bahasa Sunda, satu di antara khasanah budaya yang hidup di Jawa Barat. Karena itu hadirnya buku-buku mengenai kebahasaan Sunda yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemcn Pendidikan dan Kebudayaan rnelalui Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daeralr Jawa Barat tahun anggaran 1986/1987 saya sambut dengan rasa syukur dan bahagia. Sudah pasti buku-buku ini akan lebih menyemarakan diinia pustaka dalam semaraknya budaya daerah demi terwujudnya budaya nasional dalam wadah persatuan bangsa seutulinya. Sekian. KEPALA PE ILAYAtfDEPARTEME Ni3E/uDAYAAN DR. RACHMAT WIRADINATA NIP. 130 427 529 IX UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian tentang puisi pupujian Sunda telah sering dilakukan, antara lain oleh Dr. Yus Rusyana dengan judul Bagbagan Puisi Pupujian Sunda 1971. Juga oleh para mahasiswa yang mengambil puisi pupujian sebagai bahan penulisan skripsinya, antara lain Bunyamin 1969, Lukmanul Hakim 1969, dan E. Tatang 1969. Berbeda dengan Yus Rusyana yang meneliti puisi pupujian dari segi bentuk, isi, dan fungsinya, penelitian ini mencoba mengungkapkan puisi pupujian dari segi artinya, yaitu arti lugas, rasa, nada, dan itikadnya. Berbagai kesulitan ditemukan, terutama dalam pengumpulan data, karena puisi pupujian ini tersebarnya secara lisan. Akan tetapi, berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya tugas penelitian ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan. Untuk itu, sewajarnyalah tim peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada 1. Peinimpin Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jawa Barat, yang telah memberi kepercayaan kepada tim peneliti untuk menunaikan tugas penelitian; 2. Dr. Yus Rusyana yaijg telah membantu kami selaku konsultan; 3. Para pejabat Pemerintah Daerah dan pejabat Departemen Agama yang telah membantu mcmperlancar tugas kami terutama dalam pengumpul an data; 4. Ningrum Djulaeha yang telali membantu mengumpulkan data yang diperlukan; serta 5. para informan yang dengan tulUs dan ikhlas\telah memberikan keterangan yang kami perlukan. Semoga amal baik niereka mendapat rido Allah^Subhanahu Wa Taala, dan mendapat imbalan pahala yang berlipat ganda. Amin. Bandung, Februati 1984 Ketua Tim Peneliti XI DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar vii Kata Sambutan ,ix Ucapan Terima kasih xi Daftar Isi Bab I Pendahuluan xiii . .. 1 Latar Belakang dan Masalah 1 Perumusan dan Pembatasan Masalah 3 Tujuan Penelitian Anggapan Dasar dan Teori '4 4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 6 Populasi dan Sampel Bab 2 Tinjauan Umum Tinjauafi Sejarah Fungsi Puisi Pupujian 1 9 9 13 Bentuk dan Isi Bahasa . 14 24 % Bab 3 Arti Puisi Pupujian Pengantar 25 25 Analisis Data Kesimpulan Analisis Bab 4 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 26 , Saran . DAFTAR BACAAN . 49 51 51 52 54 LAMPIRAN 1 TABEL ARTI PUISI PUPUJIAN . . ...... . LAMPIRAN 2 TEKS PUISI PUPUJIAN 55 Xlll BAB r PENDAHULUAN Latar Belakang dan Masalah Latar Belakang Pasal 32 Undang-undang Dasar 1945 menyatakan bahwa Pemerintah memajukan kebudayaan nasional. Di dalam Penjelasan UUD - 45 selaigutnya diuraikan bahwa "Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli, yang terdapat sebagai puncak-puncak kfebudayaan bangsa." Tentang kebudayaan, Garis-garis Besar Hainan Negara GBHN yang merupakan Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1978 menyatakan bahwa nilai budaya Indonesia terns dibina dan dikembangkan guna memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional^ serta memperkokohjiwa kesatnan nasional. Daerah Jawa Barat memiliki banyak unsur kebudayaan, di antaranya, beijenis-jenis kesenian yang patut dianggap bagian dari kebudayaan nasional. Di antara jenis-jenis kesenian yang di masa lain sudah cukup berkembang dan mencapai puncak-puncaknya ialah kesusastraan. Bentuk sastra yang paling tua dan telah mencapai kualitas tinggi ialah pantun Sunda. Bentuk yang lebih muda, yaitu hasil perkawinan sastra Sunda dengan bentuk yang datang dari Jawa Tengah di zaman Mataram, ialah dangding. Baik terhadap segi-segi pantun Sunda maupun dangding, telah dilakukan penelitian walaupun belum menyeluruh dan masih perlu dilanjutkan. Penelitian pernah pula dilakukan terhadap bentuk sastra lain, yaitu puisi pupujian. Pada tahun 1971 Dr. Yus Rusyana, dengan dukungan Proyek Penelitian Pantun dan Folklore Sunda, telah menerbitkan basil penelitiannya yang berjudul Bagbagan Puisi Pupujian Sunda. Penelitian tersebut, dan juga penelitian terhadap segi-segi lain dari puisi pupujian — misalnya yang akan dilaksanakan ini — dapat dipastikan memiliki kaitan relevansi dengan kehidupan sastra daerah khususnya, sastra Indonesia pada umumnya, serta bahasa daerah dalam hal ini bahasa Sunda, dan bahasa Indonesia. Kaitan dengan sastra daerah dan perkembangannya akan kelihatan pada kegiatan apresiasi dan kegiatan kreatif. Dengan dikenalnya kembali puisi pupujian beserta berbagai seginya, dilrarapkan bahwa penghargaan masyarakat Sunda terhadapnya akan bangkit dan tumbuh kembali. Bagaimanapun juga sebuah hasil penelitian dapat berfungsi sebagai pemandu terhadap sasaran penelitian. Haal penelitian ini pun diharapkan akan dapat berfungsi memandu ke arah pemahaman dan apresiasi terhadap puisi pupujian Sunda. Di bidang kegiatan kreatif diharapkan pula bahwa hasil penelitian ini akan menjadi ilham bagi para penyair Sunda untuk menggali kekayaan, baik dalam bidang perbendaharaan kata maupun teknikversifikasi hingga mereka dapat mengungkapkan kekayaan batin mereka secara lancar dan penuh. Dengan kata lain, diharapkan agar nilai-nilai puisi pupujian yang mungkin terungkap dalam penelitian ini akan membantu, baik kegiatan apresiatif maupun kreatif, di bidang sastra khususnya puisi Sunda. Kaitan dengan sastra Indonesia akan bersifat tidak langsung. Telali diketahui bahwa bahasa dan sastra Indonesia mendapat sumbangan yang besar dari bahasa dan sastra daerah. Setiap upaya pembinaan terhadap bahasa dan sastra daerah akan merupakan pembinaan tidak langsu-ng terhadap bahasa Indonesia dan sastranya. Kaitan penelitian ini dengan pengembangan bahasa daerahSunda tidak perlu diragukan lagi. Banyak segi-segi bahasa puisi pupujian yang men jadi sumbangan bagi pengembangan bahasa daerah Sunda. Pertama, bahasa puisi pupujian langsung berinteraksi dengan bahasa Arab. Struktur dan perbendaharaan bahasa Arab meninggalkan kesan cukup jelas pada sebagian karya puisi pupujian. Sudah barang tentu perlu dilakukan penelitian khusus untuk mengukur sampai di mai^a luas dan dalamnya pengaruh itu. Namun, bagaimanapun akan jelas bahwa puisi pupujian, karena interaksinya yang khas itu, akan memberikan sumbangan yang berharga baik terhadap perkembangan bahasa maupun perkembangan sastra daerah Sunda. Mengenai kaitan penelitian ini dengan pengembangan teori sastra, para peneliti belum dapat memperkirakannya. Namun, sedikitnya penehtian ini akan mendorong para penehti untuk memikirkan kembah teori-teori yang ada dalam rangka penerapannya pada masalah-masalah dan segi-segi puisi pupujian ini. Masalah Dr. Yus Rusyana dalam penelitiannya 1971 telah menggolonggolongkan puisi pupujian Sunda menurut isi dan bentuk ialuriahnya versiI'ikasi. Diteiiti puia penggunaan fungsi puisi pupujian dan iatar beiakang sejarahnya. Walaupun demikian, masih banyak segi puisi pupujian Sunda yang beium terungkapkan. Misainya, bagaimanakah kuaiitas mutu relatif puisi pupujian sebagai karya seni? Apakah sumber pendptaan puisi pupujian itu Quran. Hadis, atau sumber lain? Bagaimanakaii hubungan puisi pupujian dengan seni suara dan atau seni musik terbangan, gembyung, dan seni musik lainnya? Bagaimanakah perkembangannya dewasa ini, misainya bagaimanakah pengaruhnya terhadap seni teater? Semua pertanyaan itu merupakan masaiah yang menarik dan periu digah mdaiui peneiitian untuk memperoieh gambaran yang lebih jelas dan mendaiam tentang puisi pupujian Sunda. Perumusan dan Pembatasan Masaiah Perumusan Yang dimaksud dengan pupujian iaiah puLsi yang berisi puja-puji, doa, nasihat, dan peiajaran yang beijiwakan agama islam. Puisi pupujian ini biasa diucapkan dengan beriaguYus Rusyana, 1971 1. Seianjutnya, Yus Rusyana menerangkan bahwa pupujian, menurut Kamus Basa Sunda yang disusun oieh R. Satjadibrata 1954 berasai dari kata puji, muji yang berarti mengucapkan kata-kata kebaikan atau kelebihan. Diterangkan puia bahwa puji berasai dari bahasa Sanskerta, dari akar kata puj yang daiam bahasa Inggris berarti honor atau penghormatan, hormat. Pupujian daiam bahasa Sunda kadang-kadang disebut juga nadoman, artinya untaian kata-kata yang terikat baris dan bait. Kadang-kadang puia istilah pupujian dibedakan dari istiiah nadoman. Istiiah pupujian diterapkan untuk puisi yang berisi puja-puji kepada Tuhan sedangkan nadoman diterap kan pada puisi yang berisi ajaran keagamaan, biasanya jumiah baitnya iebih banyak. Daiam peneiitian ini seianjutnya yang akan dipakai adaiaii istiiah pupu jian dengan pengertian seperti teiah disebutkan di atas. Jadi, daiam pupujian termasuk juga puisi yang berisi ajaran-ajaran, baik ajaran agama maupun ajaran morai dan adab sopan Pembatasan Masalah Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi hanya dari segi artinya. Yang dimaksud dengan arti di sini ialah empat arti puisi pupujian menurut Richards 1956, yaitu arti lugas sense, rasa feeling, nadatone, dan itikad intention. Walaupun demikian, dalam tinjauan umum akan dibahas juga bentuk, sumber puisi pupujian, fungsi, dan penggunaan pupujian pada masa sekarang. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan puisi pupujian dari berbagai daerah di Jawa Barat, kemudian menganaMsisnya dari segi arti, yaitu arti lugas, rasa, nada, dan itikadnya. Anggapan Dasar dan Teori Anggapan Dasar Sebagai puisi, puisi pupujian tidak hanya memiliki arti lugas sematamata, akan tetapi juga memiliki tiga arti lainnya, yaitu rasa, nada, dan itikad. Berbeda dengan karya-karya ilmiah, si ilmuwan sejauh mungkin membuang perasaan, sikap, dan selera pribadinya yang bcrhubungan dengan pokok yang sedang dibahasnya, di dalam puisi justru unsur-unsur subjektif penyair, yaitu perasaan dan sikap pribadinya, merupakan bagian yang penting dari karyanya. Di samping itu, pokok yang menjadi bahan-bahan karya-karya puisi dalam puisi pupujian, kalau tidak benar-benar bersifat keagamaan sedikitnya ada hubungan dengan perkara-perkara keagamaan dalam hal ini agama Islam, menjadi anggapan dasar pula. Teori Puisi pupujian walaupun sudah memiliki arti sendiri seperti diuraikan dalam perumusan, memiliki padanannya dalam khazanah puisi Barat, yaitu didactic poetry atau puisi didaktis. Dr. Yus Rusyana 197110 di antaranya menyatakan bahwa sebaiknya istilah didaktik dipergunakan jika gagasan lebih didahulukan diutamakan daripada bentuk. Karangan yang demikian disebut didaktik. Jika bentuk lebih diutamakan daripada gagasan, karangan itu disebut keterampilan kabinangkitan, Sunda. Jika gagasan dan bentuk menjadi satu, nah, yang demikianlah yang disebut seni. Selanjutnya Dr. Yus Rusyana menyatakan bahwa dalam puisi pupujian akan dirasakan istUah yang lebih diutamakan dan lebih menonjol daripada bentuk. Hal ini disebabkan isi pupujian itu banyak yang seutuhnya ditemukan dalam ayat suci, hadis, atau dalam berbagai ilmu keagamaan. Sering pula ditemukah bentuk yang terlalu longgdr atau terlalu sempit bagi isi yang diungkapkan. Tetapi, tidkk dapat diingkari balhwa terdapat juga puisi pupujian yai\g mencapai kesatuan antara isi dan bentuk. Dengan demikian, istilah didaktiK yang menunjukkan adanya kesenjangan antara bentuk dan la, tidak akan dipergunakan dalarri telaah ini karena kesenjangan itu tidak menjadi sifat utnunr puisi pupujian. Juga itilah didaktik yang menjadi sifat semua karya seni tidak dipergunakan' dalam telaah ini. Istilah didaktik dalam hubungan ini dipergunakan untuk menunjukkan jenis puisi yang mengandung pengajaran, penerangan, ajakan, atafi nasihat. Di dalam anggapan Idasar disebutkan bahwa puisi pupujian, kalau tidak bersifat keagamaan sedikitriya berhubungan dengan perkara-perkara keagama an. Kiranya perlu dijelaskan apa yang dimaksud dengan puisi keagamaan khususnya dan seni keagamaan {religious art umumnya. Edmund Burke Fledman Richards, 1956 menyatakan bahwa seni keagamaan adalah pernyataan dari idea krrlektif mengenai hubungan manusia dengan Tuhan. Fungsinya terutama untuk pendidikan, sejarah, atau khotbah. Seni keagama an menceritakan kisah-liisah suci atau memerintahkan agar pembaca melaksanakan kebaikan, agar tabah dalam serta tetap teguh di dalam iman. Karena puisi pupujian merupakan seni keagamaan, kiianya jelas pula sifat-sifjatnya dari uraian di atas. Mengenai arti puisidan-dengan demikian dapat pula dikenakan terhadap puisi pupujian, penjelksan teoretisnya perlu didasarkan pada pendapat- pendapat yang sangat berpengaruh dewasa ini, yaitu pendapat-pendapat Richards. Richards1956 180^—182berpendapat sebagai berikut Apakah waktu kita aktif mempergunakan bahasa, misalnya ketika kita berbicara atau menuhs; atau ketika kita pasiC, misalnya ketika kita membaca atau mendengarkan, arti yang melibatk^ perhatian kita senantiasa merupakan campuran dari beberapa jenis arti yang berbeda-beda. Bahasa — terutama yang dipergunakan dalam puisi — tidak hanya melaksahakan satu tugas, melainkan beberapa tiigas sekaligus yang hams dilaksanakannya secara serentak, Untuk keperluan memahaminya, berikut kita akan membagi tugas itu menjadi empat, yang tersimpul dalam arti. .. Kita akan menyebutnya arti lugas sense, tbssl feeling, nadato/ie dan itikad iwfcnfwn. 1. Arti Lugas Kita berbicara untuk mengatakan sesuatu, dan kalau kita mendengarkan, kita berharap ada sesuatu yang dlbicarakan. Kita mempergunakan kata-kata untuk mengarahkan perhatian pendengar kepada suatu keadaan, me- nyajikan suatu perkara untuk dipertimbangkan dan merangsang mereka untuk memikirkan perkara itu. 2. Rasa Tapi, seperti biasa, kita juga memilikl perasaan tertentu niengenai perkara tersebut. Kita memiliki sikap tertentu terhadapnya, bias atau tekanan kepentingan tertentu di dalam menghadapinya, dalam bentuk warna perasaan pribadi. 3. Nada Selanjutnya, pembicara biasanya punya sikap tertentu kepada pendengarnya. la mcmilili dan menyusun kata-katanya secara berlainan bagi pendengar yang berbeda-beda. Hal itu dilakukannya secara otomatis ataupun secara sadar, karena memperlutungkan hubungannya yang khas dengan pendengar-pendengar itu. Nada bicaranya mencerminkan kesadarannya akan hubungannya yang klTas itu. 4. Itikad Biasanya scseorang berbicara dengan itikad tertentu, dan itikad ini mempengaruhi pembicaraannya. Memaliami itikad ini merupakan salali satu kegiatan memahami arti suatu pembicaraan.Dalam hubungan ini, itikad adalah apa yang diinginkan pembicara terjadi pada yang diajak bicara, atau apa yang diinginkan pembicara dilakukan oleh yang diajak bicara setelah mendengar pembicaraarmya. Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai arti puisi pupujian berarti mendapatkan gambaran tentang keempat arti di atas. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode Metode yang dipergunakan dalam penelitian^ni adalah metode deskriptif analitik. Data yang masuk dicatat, dianalisis, dan dituangkan dalam label. Kemudian berdasarkan label ilu penelili mengambil kesimpulankesimpulan. Di samping melode deskriptif analitik, dipergunakan pula metode komparatif dengan mengambil hasil penelitian Dr. Yus Rusyana 1971 sebagai bahan perbandingan. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi kepustakaan, wawancara langsung dengan informan, dan perekaman. Jumlah informan ada 20 orang, terdiri alas 7 wanita dan 13 pria, di- tambah dengan saiitri-santri Madrasah Hikamusalafiah yang melagukan puisi pupujian dari madrasahnya. Para informan ditentukan terdiri alas guru mengaji, pengelola atau pemimpin madrasah atau pesantren, pejabat Departemen Agama, dan santri-santri. Populasi dan Sampel Populasi Yang dijadikan populasi adalah semua puisi pupujian yar^ berhasil dikumpulkan dari selumh Jawa Barat. i! Sampel Ada dua macam sampel, sampel wilayah dan sampel materipupuji an. Kedua-duanya ditarik secara purposif, yakni sampel yang ditarik dengan sengaja atau non random Winarno Surachmad, 196758 Hal ini dilakukan karena sifat-sifat sampel telah diketahui. Untuk sampel wilayah ditentukan kabupaten yang memiUki pondok pesantren terbanyak dan kabupaten yang berbatasan dengan daerah pemakai bahasa kin. Misalnya, Tangerang dengan daerah Jakarta; Cirebon, Kuningan,vdan Ckmis dengan daerah Jawa Tengah. Sedangkan untuk sampel materi pupujkn ditentukan pupujian yang paling utuh dan mandiri. Yang dimaksud dengan puisi pupujian paling utuh dan mandiri klah puisi pupujian yang diperkirakan masih asli jika ditinjau dari jumlah bait, tema, maupun bahasanya. Jumkh bait tidak ditambah atau dikurangi; tema tunggal, tanpa sisipan episode atau tema kin; sedangkan bahasanya tidak terklu banyak dipengaruhi bahasa Arab, Jawa, atau Indonesk. Hal ini dikkukan karena banyak judul puisi pupujkn yang isinya sama. Dari sejumkh puisi pupujkn yang memdiki kesamaan isi itu diambil sebuah yang paling utuh dan mandiri. Hasil penarikan sampel secara purposif itu adalah seperti berikut. a. Sampel Wilayali Seperti diketahui, Jawa Barat terdiri atas lima wilayah karesidenan. Dari tiap wilayah ditentukan dua kabupaten sebagai daerah penelitian, yaitu 1 Wilayah Banten ; Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang 2 Wilayah Bogor Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten 3 Wilayah Purwakarta ; Kabupaten Purwakarta dan Kabupa 4 Wilayah Priangan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur ten Subang Ciamis 5 Wilayah Cirebon Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan. b. Sampel MateriPupujian Jumlah puisi pupujian yang berhasil dikumpulkan dari kabupatenkabupaten itu ada 151 judul, dengan perincian seperti tercantum dalam uraian berikut ; 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kabupaten Serang Kabupaten Tangerang Kabupaten Cianjur Kabupaten Sukabumi Kabupaten Purwakarta Kabupaten Subang Kabupaten Bandung Kabupaten Ciamis Kabupaten Cirebon Kabupaten Kuningan 4judul 4 judul 6 judul 26 judul 11 judul 28 judul 32 judul 17 judul 5 judul 18 judul Jumlah 151 judul Dari ke-151 judul puisi pupujian itu diperoleh 81 judul puisi pupujian yang paling utuh dan mandiri. Ke-81 judul puisi pupujian itulah yang dijadikan sampel materipupujian. BAB 11 TINJAUAN UMUM Tinjauan Sejarah Puisi pupujian yaiig liidup di lingkungan pesantren dan tempat pengajian erat hubungannya dengan ajaran islam. Oleh karena itu, para penelaah sastra dalam menentukan saat lahirnya puisi pupujian selalu mengaitkannya dengan saat mulai nienyebarnya agama Islam di Jawa Barat. Untuk memperoleh gambaran tentang penyebaran agama Islam di Jawa Barat, berikut ini akan diuraikan pendapat beberapa ahli tentang hal itu, baik para ahli yang bergerak di bidang pehelaahan sastra maupun para ahli yang bergerak di bidang penelitian sejarah. Yus Rusyana 19713 menyebutkan bahwa agama Islam sudah masuk ke daerah Pajajaran pada tahun 1522 ketika pelabuhan Banten banyak didatangi saudagar-saudagar Islam setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511. Selanjutnya, Yus menyebutkan bahwa setelah di Pulau Jawa berdiri kerajaan Islam, daerah Pajajaran berangsur-angsur jatuh ke dalam kekuasaan orang-orang Islam. Sebagai contoh disebutkannya Banten Girang tahun 1526, Sunda Kalapa tahun 1527, Galuh, Cirebon, Talaga, Kuningan, dan Sumedang pada tahun 1530. Adapun Kerajaan Pajajaran jatuh ke dalam kekuasaan orang Islam pada tahun 1580 dan pada saat itulah diperkirakan sebagian besar penduduk Jawa Barat telah memeluk agama Islam. Selain sumber sejarah, Yus menyinggung juga sumber cerita dan legenda Rakyat Sunda yang mengisahkan penyebaran agama Islam di Pasundan, misalnya Carita Parahiyangan; legenda yang mengisahkan Panembahan Hasanudin dan Pucuk Umum di Banten; legenda tentang Kean Santang atau Gagak Lumayung dan Pangeran Papak di Garut; legenda dan riwayat Syeh Abdul Muhyi yang dimakamkan di Pamijahan. Tasikmalaya. Disebutkan pula bahwa bersamaan dengan penyebaran agama Islam di daerali Sunda, didiiikan pula mcsjid-mesjid dan pesantren sebagai pusat penyebaran agama Islam. Selanjutnya Yus menyebulkan bahwa di pesantrenlali tempat lahirnya puisi pupujian sebagai media pendidikan untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama dan adab susila yang sejalan dengan ajaran Islam. Adiwidjaja 194937 menyebulkan bahwa agama Islam mulai menyebar di Pasundan Banten pada tahun 1526. Yang menyebarkannya ialah Maulana Makhmud bin Maulana Israil yang disebut juga Faletehan dan kemudian terkenal dengan sebutan Sunan Gunung .lati. Menurut Adiwidjaja, Faletehan berasal dari Pasai yang pada tahun" 1521 meninggalkan negaranya karena negaranya itu direbut oleh Portugis. la bermukim beberapa tahun di Mekah dan setelah kembali tinggal di Jepara. Di Sana ia menikah dengan salah seorang saudara Sultan Demak. Oleh Sultan Demak, Faletehan ditugaskan untuk menaklukkan Banten. Mula-mula Faletehan mengislamkan pejabat-pejabat negara yang mengabdi kepada raja Pajajaran. Kemudian atas bantuan pejabat-pejabat itu, Faletehan bersama prajurit Demak menaklukkan Banten pada tahun 1526. Sesudah itu, ia menaklukkan Sunda Kalapa Jayakarta pada tahun 1527. Faletehan sendiri diangkat menjadi sultan dengan membawahi Banten dan pantai utara Pajajaran. Selanjutnya, Faletehan bermukim di Cirebon sampai saat wafatnya pada tahun 1570 dan dimakamkan di Gunung Jati. Oleh karena itulah Falete han dikenal juga dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Selanjutnya Adiwidjaja menyebulkan bahwa Pajajaran jatuh ke tangan orang-orang Islam pada tahun 1579. Sejak itu orang dipaksa untuk menganut agama Islam sedangkan orang-orang yang tidak mau takluk kepada kekuasaan orang-orang Islam melarikan diri ke pegunungan. Mungkin sisa-sisanya adalah orang Badui sekarang. Disinggungnya pula legenda Sunda yang menyebulkan bahwa orang Sunda yang menyebarkan agama Islam ialah Gagak Lumayung Prabu Kean Santang yang dimakamkan di desa Godog, Garut. dan Seh Abdul Muhyi yang dimakamkan di Pamijahan, Tasikmalaya. Adiwidjaja pun menyebulkan bahwa pada masa itulali mulai berdiri pesantren-pesantren. Walaupun angka tahunnfa agak berbeda-beda, dari uraian di atas dapat diketahui bahwa di Jawa Barat agama Islam mulai menyebar dari daerah' Banten menurut Yus Rusyana tahun 1522, sedangkan menurut Adiwidjaja tahun 1526. Berbeda dengan kedua uraian terdahulu, Drs. Kosoh dkk.1979104 — 10 1 P F R pTj .T' ^ ;;;4M I Pp".-c zyxwvut ., 13 srqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJI i ,,, HGFEDCBA ^ I 109 menyebutkan bahwa penduduk kota pelabuhan Cirebon dan daerah Indramayu, menurut Tom Pires, pada tahun 1513 telah memeluk agania Islam. Bahkan, menurut sumber sejarah lokal yang berasal dari Cirebon. di antaranya kitab Carita Purwaka Caruban Nagari, Islam masuk ke Cirebon sudah semenjak tahun 1470. Penyebarnya seorang guru agama bernama Syarif Hidayat yang bermukim di Bukit Sembung Cirebon sebelah barat. Syarif Hidayat kemudian mendapat gelar Susuhunan Jati atau Sunan Gunung Jati. Sumber sejarali lokal lain menyebutkan b^ penganut Islam yang pertama di tanah Sunda ialali Haji Purwa, putra Prabu Kuda Lalean, yang menyebarkan agama Islam di Galuh dan Cirebon Girang pada tahun 1337. Sehubungan dengan daerah Banten. Kosoh dkk. memberikan keterangan seperti diuraikan berikut ini. Pada tahun 1445 Sayid Rakhmat telali berusaha untuk mengislamkan penduduk Banten disusul kemudian oleh Syarif Hidayat pada tahun 1475 sehingga pada tahun-tahun itu penduduk kota pelabuhan Banten telah ada yang memeluk agania Islam. Taliun 1526 pasukan Islam dari Demak dan Cirebon dipimpin oleh Faletehan dan Dipati Cirebon datang ke Banten. Kedatangan mereka disambut dengan gembira oleh rakyat Banten yang telah menganut agama Islam sehingga proses Islamisasi daerah Banten berjalan dengan mudah. Selanjutnya pengislaman daerah Banten diserahkan kepada Hasanudin, putra Syarif Hidayat. Sedangkan Faletehan. yang dalam Carita Purwaka Caruban Nagari dikenal sebagai menantu Sunan Gunung Jati Syarif Hidayat, menaklukkan Sunda Kalapa tahun 1527. Tujuan penguasaan pelabuhan Banten dan Sunda Kalapa itu dimaksudkan untuk mengisolasikan Pajajaran yang telah mengadakan perjanjian persahabatan dengan Portugis pada tahun 1522. Setelali kedua kota pelabuhan itu dikuasai, kegiatan penyebaran agama Islam dapat dilakukan secara intensif di bawali pimpinan Faletehan. Walaupun demikian, Pakuan Pajajaran baru dapat dihancurkan pada tahun 1579 setelali diserang dari Banten di bawah pimpinan Maulana Yusuf. putra tertua Hasanudin. Adapun Faletehan telali wafat tahun 15701 Penyebaran agama Islam ke daerah lainnya di pedalaman Jawa Barat pun berlangsung pada abad ke-16 M. Daerah pedalaman yang penduduknya diislamkan itu, antara lain. Kuningan. Sindangkasih, Talaga, Luragung, Ukur, Cibalagung. Kongtung, Bantar, Idralaya, Batulayang, dan Timbanganten. Menurut sumber-sumber tradisi dari daerah itu, pengislaman daerah pedalam an Jawa Barat itu selalu dihubungkan dengan tokoh Syarif Hidayat atau para utusannya. Dari data tersebut selanjutnya Kosoh dkk. menyebutkan bahwa 11 masuknya * agama Islam ke wilayah Priangan melalui Cirebon, sedangkan daerah Banten Selatan, Bogor, dan Sukabumi diislamkan melalui Banten. Menurut Kosoh dkk. proses Islamisasi di Jawa Barat, selain melalui cara kekerasan peperangan, dan pendidikan di pesantren-pesantren. Olehkareria itu, pesantren merupakan lembaga penting dalam penyebaran' agama Islam. Para santri yang telah menyelesaikan studinya di pesantren akan kembali ke kampung masing-masing dan di tempat asalnya mereka mendirikan pula pesantren, menjadi tokoh keagamaan atau kiyai. Kiyai-kiyai ini dapat pula memasukkan pengaruhnya dalam bidang politik kepada raja-raja apabila mereka didatangkan oleh para raja untuk bertindak sebagai guru dan penasihat agama. Dari uraian di atas dapatlali disimpulkan bahwa pondok pesantren lahir bersamaan dengan masuknya agama islam ke Jawa Barat.* Oleh karena itu, tidak heranlah jika kini di Jawa Barat terdapat pondok pesantren yang umurnya telali ratusan tahun. Menurut catatan dalam huku Ndma dan Alamat Pondok Pesantren Se-Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia tahun 1981/1982, pondok pesan^en tertua di Jawa Barat adalah pondok pesantren A1 Mubarokah, terletak di desa Salado,* Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, yang didirikan tahun 1500. Menyusul pondok pesantren Nurul Huda; desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, yang didirikan tahun 1790; pondok pesantren Joho, desa Sindang, Kecamatan Anyer, Serang Banten, didirikan tahun 1800, dan banyak lagi pondok-pondok pesantren lainnya yang menurut catatan di dalam buku tersebut didirikan pada abad ke-19 Masehi. Secara lahir pondok pesantren merupakan lingkungan pendidikan yang terdiri atas masjid, pondok para santri, dan rumah kiyai atau cgengan, Pada dasarnya sistem pendidikan pondok pesantren, yaitu guru dan murid santri hidup bersama dalam satu lingkungan keluarga, sebetulnya merupakan kelanjutan dari sistem pendidikan biara dan asrama pada zaman Hindu, tempat para pendeta dan bhiksu mengajar dan belajar. Setelah agama Islam masuk, biara dan asrama itu tidak berubah bentuk. hanya namanya menjadi pondok pesantren. Isi ajarannya pun berubah dari ajaran Hindu dan Budha menjadi ajaran Islam.Drs. H. Zaini Ahmad Syis dkk., 1980/19813. Pada periode awal masa penyebaran agama Islam, para ulama atau kiyai mempergunakan berbagai cara untuk menarik orang memasuki dan mempelajari agama Islam, seperti halnya Sunan Kali Jaga yang telah memasukkan ajaran-ajaran Islam ke dalam seni wayang. Di Jawa Barat pun cara seperti itu, selain merupakan lembaga tempat laliirnya kegiatan-kegiatan kesenian, seperti seni pencak, seni suara, dan seni sastra, termasuk puisi pupujianYus Rusyana, 19715—7. 12 Dengan gambaran sejarah perkembangan agama Idam dan pondokpondok pesantren di Jawa Barat dapatlah diperkirakan bahwa lahirnya puisi pupujian pun sejalan dengan lahirnya pondok-pondok pesantren itu. Fungsi Puisi Pupujian Seperti seni pada limumnya, puisi pun mempunyai fungsi ekspresi pribadi dan fungsi sosial Yus. Rusyana, 19717. Berdasarkan hasil penelitiannya, Yus menemukan bahwa fungsi sosial puisi pupujian sangat menonjol dibandingkan dengan fungsi ekspresi pribadi. Puisi pupujian dipergunakan untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tingkah laku manusia, di samping dipergunakan pula untuk menyampaikan berbagai ajaran agama. Sebagai media pendidikan, puisi pupujian yang berisi berbagai nasihat dan pelajaran agama yang disampaikan dengan dinyanyikan itu umumnya dihafalkan di luar kepala. Dengan hafalnya dan seringnya niengucapkan serta mendengarkan pupujian, diharapkan anak-anak didik, para santri, serta masyarakat umum tergugah dan mempunyai keinginan untuk mengikuti nasihat serta ajaran agama meialui puisi pupujian itu. Beberapa informan pun mengatakan bahwa pupujian berfungsi sebagai alat pendidikan agama, adab, dan susila kemasyafakatan. Puisi pupujian dipergunakan untuk mempermudah cara menyampaikan pencMdikan. Dengan cara dinazamkan dinyanyikan, pendidikan agama dan adab susila. inudah' diterima, terutarna oleh anak-anak usia sekolah. Pupujian juga dipentaskan sebagai hiburan pada acara khusus keagamaan, seperti Rajaban, Mauludan, musabaqoh tilawatil Quran, atau imtihan. Bahkan di pesantren Darul Amal, Karanggedang, Qamis, pupujian dipergunakan juga untuk membangunkan santri-santri dari tidurnya. Pada masa-masa sebelum Perang, pupujian sering dikumiandangkan, baik di pesantren dan madrasah maupun di mesjid, langgar, ataupun tempat- tempat pengajian lainnya. Pupujian; dikumandangkan saat-saat menjelang salat subuh, magrib, dan isya, kadang-kadang sesiidahnya. W pesantren dan di madrasah pupujian juga dikumandangkan pada waktu pelajaran berlang- sung, sedangkan di tempat-tempat pengajian lainnya pada saat menunggu waktu mengaji atau sesudahnya. Pada masa sekarang penggunaan puisi pupujian sudah agak berkurang, baik di mesjid, pesantren-pesantren, teinpat pengajian lainnya. Di beberapa tempat pupujian masih dipergunakan, tetapi fungsinya sudah berubah, yaitu dari media pendidikan yang sangat penting menjadi kegiatan k^enian yarig sewaktu-waktu saja dipergunakan, misalnya pada waktu memperingati Maulud Nabi, Rajaban, musabaqoh tilawatil Quran, atau im- 13 tihan. Di madrasah-madrasah kelihataiinya puisi pupujian masih tetap berfungsi sebagai media pendidikan untuk mempermudah mengajarkan ajaran- ajaran agama atau adab susila yang sesuai dengan ajaran Islam. Diduga berkurangnya penggunaan puisi pupujian itu disebabkan tingkat pendidikan dan pengctahuan agama masyarakat sekarang sudah jauh lebih tinggi daripada ajaran-ajaran agama yang dikumandangkan dalanr puisi pupuji an. Di samping itu, buku-buku tentang ajaran agama Islam sekarang telah banyak beredar dan mudah diperoleh. Penyebab lainnya, mungkin karena pengaruh kebudayaan modern, masyarakat sekarang menganggap lagu dan ajaran-ajaran dalam puisi pupujian kurang sesuai dengan tuntutan jaman, terutama ajaran tentang adab dan sopan santun. Bentuk dan Isi Puisi Pupujian , Bentuk Umumnya pupujian berbentuk syah, atau dalam sastra Sunda disebut juga dengan istilah siiran. Seperti diketahui, dalam sastra Indonesia, syair adalah bentuk puisi Melayu pengaruh sastra Arab yang tiap baitnya terdiri atas empat baris. Tiap baris terdiri atas sembilan sampai empat belas suku kata, dan bersajak a—a—a—a. Syair berisi cerita, hikayat, dan nasilrat. Umumnya berupa karangan panjang yang berisi puluhan sampai ratusan bait. Dalam sastra Sunda, puisi pupujian yang bentuknya disebut syair atau siiran itu tidak_ selamanya suku katanya terdiri atas sembilan sampai empat belas suku, tetapi lebih sering bersuku kata delapan. Sajaknya pun tidak selamanya a—a—a—a, kadang-kadang bersajak a—a—Ja—b, a—a—b—a, a—a— b-c, a-b-a—b, a—b-a—a, a-a—a-b, a—b-b-b, a-b—c-a, a-b-c-c, a-b—b-c, a-b—a-c, dan a—b-c—b. Hal ini menurut Yus197115 kairena pengaruh puisi Sunda yang telah ada sebelum bentuk syair masuk. Bentukbentuk puisi Sunda yang telah ada dan lebih dikenal oleh masyarakatnya itu ialali papantunan, mantra-mantra, sisindiran pantun, dan kawih lagu. Tiap baris dari semua bentuk puisi itu a—a—a—a atau a—b—a—h pada sisin diran, sedangkan sajak akhir dari mantra dan kawih umumnya bebas. Jadi pupujian yang terdiri dari empat baris itu sebetulnya tidak dapat digolongkan ke dalam bentuk syair, sebab ciri-ciri syair tidak dipenuhi semuanya, kecuah jumlah baris yang empat itu. Yus Rusyana dalam penelitiannya 197119-20 menggolong-golongkan puisi pupujian dalam tujuh bentuk puisi, yaitu syair, kantetan opat empat seuntai, paparikan pantun, kantetan dua dua seuntai, kantetan genep enam seuntai, kantetan salapan sembilan seuntai, dan kantetan robah untaian tak tentu. 14 Berdasarkan sampel yang masuk dalam penelitian ini, puisi pupujian terdiri atas dua seuntai, empat seuntai termasuk di dalamnya bentuk syair yang ciri-cirinya tidak sempurna, lima seuntai, dan delapan seuntai. Untuk raemperoleh gambaran tentang bentuk puisi pupujian itu, berikut ini diterakan contoh-contohnya. a. Bentuk dua seuntai Qolielun Qolielun 'umruna fie daarid dunya 1. Eling-eling ka jalma nu sok sarolat geuwat-geuwat masing gancang ka musholla 2. Supaya meunang darajatna berjamaah berjamaah am tujuh likur tea 3. Arapalkeun ku sadayana umat Islam Arapalkeiin ku sadaya umat Islam Terjemahan Qolielun b. 1. Wahai orang yang suka salat cepat-cepatlah ke musala 2. Agar mendapat pahala berjamaah berjamaah yang berjumlah dua puluh tujuh 3. Hapalkanlah oleh semua umat Islam Hapalkanlah oleh semua umat Islam Bentuk empat seuntai Allah Anu Mahdakbar 1. Allah anmMaha akbar Nu rohmatna Maha jembar Nu Maha Welas ngaganjar Kajalma nu to'at sabar 2. Bumi langit jeung eusina 15 Allah am ngadamelm Miara ngurus mahlukna Ngatur himp jeung rijkina 3. Sim abdi muji ka A llah Resep jeung isin ku A llah Neda pitulung ka Allah Ngaharep rohmat ti Allah 4. Mahluk Allah pangmulyana Muhamad jenenganana Nabi anu pangahirna Abdi kelebet umatna 5. Nabi Muhamad utusan Allah anu Maha Heman Ngawartosan jeung ngajakan Umat kana kabagjaan 6. Abdi resep ka anjeuna Sarta ngantos sapaatna Mugi diangken umatna Surga pitempateunana Terjemahan Allah Yang Maha akbar~ 1. Tuhan yang Maha besar Besar dengan segala rokiimatnya Maha Pengasih dalam memberiganjaran Kepada orang yang taat sabar 2. Bumi langit beserta isinya Tuhan jugalah yang inembuatnya Memelihara dan mengurus semua makhluknya Mengatur kehidupan dan penghidupannya 3. Hamba memuji kepada-Mu ya Tuhan Cinta dan segan pada-Mu ya Tuhan Minta pertolohgan kepada-Mu jua ya Tuhan 16 Rokhmat dafi-Mu aku harapkan 4. Makhluk Tuhan yang paling mulia Muhammad itulahn^anya Beliau Nabi terakhir Hamba ini termasuk umatnya 5. Nabi Muhammad adalah utusan Allah Tuhan yang pengasih dan penyayang Memberitahu dan mengajak umatnya Mencapai kebahagiaan dirinya 6. Hamba cinta kepadamu ya Nabi Selalu menantikan safaatmu Semoga hamba diakui umatmu ya Nabi Agar surga menjadi tempatku c. Bentuk lima seuntai Kaum Muslimin 1, Haidulur kaum Muslimin regepkeun ieu syViran manawi tamba lumayan malahmandar-maldhmandar janten jdlan kabagjaan 2, Lamun aya waktu lowong enggaleusi ulah lowong pilari elmu nu luhung ulah embung ulah embung meungpeung umur aeon nungtung 3, foh nganggur ngahurun balung bisidiahirkaduhung hirup ngaguru kaembung geura eling-geura eling ka jalan Allah Nu Agung .17 Terjemahan Kaum Muslimin . 1. Wahai saudara kaum Muslimin perhatikanlah syiiran ini barangkali ada faedahnya agar supaya, agar supaya menjadi jalan kebahagiaan 2. Bila ada waktu senggang isilah,jangan sampai kosong carilah ilmu utama jangan segan, jangan segan selagi umur belum berakhir 3. Jangan menganggur,jangan termenung nanti akhirnya menyesal hidup menumti enggan • segera sadar, segera sadar ke jalan Tuhan Yang Maliaagung d. Bentuk delapan seuntai Solawat Udzma 8. Lumpat sakabeh jalma muruna ka Kangjeng Nab i nvungkeun tulimgjeung sapaat Kangjeng Nabi teras mngis Sujud ka Nu Mahaagung nyuhunkeiin sapaat Gusti 4 Giisti Allah teh nimbalan pek ku argeun sapaatan 9. 18, Cengkat tina sujud Kangjeng Nabi teh ngorejat ngudag naraka nu galak naraka ampun careurik He Allah Gusti Yang Widi Abdi seja tumut dirt serah badan nu sajati lahir batin diri abdi Terjemahan Solawat Udzma . 8. Semua orang berlari mendapatkan Kangjeng Nabi minta tolong dan safaat Kangjeng Nabi lalu menangis sujud kepada Yang Agung minta safaat pada-Nya Gusti Allah lain berkata berilali safaat olehmu 9. Sesudah bangkit dari siijudnya Kangjeng Nabi segera berdiri mengejar neraka yang ganas neraka minta ampun dan menangis Ya Allah Gusti Yang Widi kami akan menyeralikan diri menyerahkan badan yang sejati laliir dan batin diri kami Isi Pupujia^i Sesuai dengan basil penelitian Yus Rusyana 19719 isi pupujian yang berhasil dikumpulkan oleh tim penelitian terbagi atas enam golongan, yaitu 1 memuji keagungan Tulian; 2 selawat kepada RasuluUah; 3 doa dan taubat kepada Allah; 4 meminta safaat kepada Rasulullali; 5 menasihati umat agar melakukan ibadat dan amal soleh scrta menjaulii kemaksiatan; 6 memberi pelajaran tentang agama, seperti, keimanan, rukun Islam, fikih, akhlak. tarikh, tafsir Quran, dan sorof. Di samping itu, ada juga puisi pupujian yang tidak dapat digolongkan Re dalam keenam golongan itu sebab isinya berupa mantra dan etika dalam pergaulan. Misalnya, cara melawat orang sakit, cara mcnulis surat, sikap yang baik terhadap Pemerintah Republik Indonesia, dan cara bertemu! Sebagai 19 contoh puisi pupujian yang tidak tergolong ke dalam keenam golongan itu tertera dalam tulisan berikut. a. Sikap kepada Pemerintah Hormat ka Paniarintah Ari anu dimaksud ku kecap ratu nyata Paniarintah RI enggeus tangtu Man dipusat Presiden jeung para menteri terns ka handap ka desa najan mantri Nu gaduh wewenang jeung pamarentahan anu ngatur hukum terns ka bawahan Apan geuning dawuh Allah oge kitu wa ulil amri minkumin engg
Sepertiyang sudah diketahui teman-teman semua, bahwasanya undak usuk bahasa Sunda itu memiliki tiga jenis, yaitu: basa lemes/sopan, basa loma/sedeng, dan basa kasar/garihal. Dalam penggunaanya pun tidak sembarangan karena harus memperhatikan lawan bicara dan orang yang dibicarakan. Tentunya bahasa yang kita gunakan akan berbeda apabila kitaPuisi Bahasa Sunda Judul Guru Terbaru - Here's Puisi Bahasa Sunda Judul Guru Terbaru collected from all over the world, in one place. The data about Puisi Bahasa Sunda Judul Guru Terbaru turns out to be....puisi bahasa sunda judul guru terbaru, riset, puisi, bahasa, sunda, judul, guru, terbaru LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Recommended Posts of Puisi Bahasa Sunda Judul Guru Terbaru Conclusion From Puisi Bahasa Sunda Judul Guru Terbaru Puisi Bahasa Sunda Judul Guru Terbaru - A collection of text Puisi Bahasa Sunda Judul Guru Terbaru from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post
Contoh Puisi Bahasa Sunda Puisi Bahasa Sunda Tentang Guru Puisi Pendidikan Puisi Perpisahan Sekolah Puisi Alam Puisi Ayah Puisi Ibu Puisi Keluarga Doa Pikeun Guru oleh Kustian Guru.. Mulia pisan hate anjeun ngajaran abdi.. Anjeun teu pernah capé ngadidik abdi.. Mugia pangeran ngaridhoan sadaya anu anjeun lakukeun.. Hampurakeun abdi guru.. Lamun cenah misalkeun loba salah, salaku jadi murid anjeun salami ieu.. Ya Allah.. Pasihan kabagjaan pikeun guru abdi supaya teras aya dina rahmatna gusti. Tina izin allah ya Rabbi… Anjeun nyaeta guru abdi anu dipikadeudeuh Mugia pangeran masihan rahmatna.. Kanggo guru abdi nu ku abdi di pikanyaah! Nuhun pisan guru oleh Kustian Hatur nuhun teu tiasa kaukur.. Hatur nuhun teu tiasa kakirangan.. Hatur nuhun saageung-ageungna.. Hatur nuhun sakali deui kanggo anjeun.. Guru.. Anjeun atos masihan jalan nuju kahirupan anu bagja kanggo abdi.. Anjeun masihan pitulung, sateu acan abdi mentakeun nana.. Puisi Bahasa Sunda Tentang Pendidikan Pentingna Atikan Lisda Maharani Naon kakuatan lamun pangaweruh teu ditéang? Kawas hirup dina angin kosong Nyieun bangsa tanpa pangaweruh Tur katinggal ku jaman Masih aya harepan Pikeun anjeun nu hayang meunang pangaweruh Jeung ngawujudkeun impian Pikeun kamajuan kahirupan bangsa Henteu masalah kumaha hésé na sakumaha gampangna Anjeun kudu terus nyoba Pikeun masa depan anu mapan Jung, anjeun kedah tiasa Nyiar elmu nu mangpaat Sahenteuna pikeun diri Pejuang Mimpi Lisda Maharani Aya impian dina pikiran kuring Ku sakeupeul harepan kuring Pikeun ngahontal impian kuring Panonpoé nu nyaangan léngkah kuring. Dina lamunan kuring Pikeun ngawujudkeun impian kuring Haté bagja nyentuh kuring Dina unggal impian kuring Abdi ngucapkeun doa nu saé Mangpaat Pangaweruh Lisda Maharani Dina unggal lalampahan kuring Ngan hiji marengan kuring Ngan hiji nu sok aya Anjeunna salawasna aya nalika diperlukeun Anjeunna salawasna dina pikiran kuring Pikeun nangtukeun kahareup kuring Sanès sobat nu satia Atawa kulawarga salawasna aya Tapi ngan pangaweruh anu mangpaat Puisi Bahasa Sunda Tentang Perpisahan Sekolah Pentingna Atikan Lisda Maharani Naon kakuatan lamun pangaweruh teu ditéang? Kawas hirup dina angin kosong Nyieun bangsa tanpa pangaweruh Tur katinggal ku jaman Masih aya harepan Pikeun anjeun nu hayang meunang pangaweruh Jeung ngawujudkeun impian Pikeun kamajuan kahirupan bangsa Henteu masalah kumaha hésé na sakumaha gampangna Anjeun kudu terus nyoba Pikeun masa depan anu mapan Jung, anjeun kedah tiasa Nyiar elmu nu mangpaat Sahenteuna pikeun diri Pejuang Mimpi Lisda Maharani Aya impian dina pikiran kuring Ku sakeupeul harepan kuring Pikeun ngahontal impian kuring Panonpoé nu nyaangan léngkah kuring. Dina lamunan kuring Pikeun ngawujudkeun impian kuring Haté bagja nyentuh kuring Dina unggal impian kuring Abdi ngucapkeun doa nu saé Mangpaat Pangaweruh Lisda Maharani Dina unggal lalampahan kuring Ngan hiji marengan kuring Ngan hiji nu sok aya Anjeunna salawasna aya nalika diperlukeun Anjeunna salawasna dina pikiran kuring Pikeun nangtukeun kahareup kuring Sanès sobat nu satia Atawa kulawarga salawasna aya Tapi ngan pangaweruh anu mangpaat Puisi Bahasa Sunda Tentang Alam Alam Tepian Pantai Gelombang air menari-nari di tepian pantai Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai Gerombolan camar berterbangan di atas ombak Berharap ikan segar tersambar di paruh-paruh mereka Gelombang ombak tepian pantai mengusap kedua mata kaki Terasa dingin merasa hingga ke relung dada Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki Menambah perasaan suka berada di alam indah ini Kupandangi jauh di ufuk benang kemerahan Terasa indah dipandang mata Kurasa sinar mentari indah inilah Yang menyatukan langit biru Dan laut dengan hamparan luasnya Ya Tuhan Perkenankan kami untuk menikmati indah alam-Mu Beberapa kali lagi Sebelum raga berada di ujung lubang tanah Perkenankan kami menjaga alam indah-Mu ini Agar lestari hingga ke akhir masa Lautan Bumi Pertiwi Terbentang luas alam negeriku Puisi tentang alam ini kuberikan hanya untukmu Semilir angin di pesisir laut Menyadarkan arti sebuah keanekaragaman Rimpuh… kisahmu kini Nestapa yang kian membuncah Sadar bahwa usiamu kini sudah menua Tapi hasrat… kau selalu digenggam Pohon, danau, laut mulai mengobarkan industri alam yang baru Mengisi cinta pada perolehan yang kelak tidak menjadi kekal Nabastala berkata Bahwa bumi ini akan menjadi bumi yang kekal dan abadi Dengan pancaran indah pesona sang Ilahi Alamku adalah sahabatku Tempat aku berdiam dan tinggal Dia telah banyak memberikan Apa yang aku butuhkan Dengan hujannya dia mencurahkan Segenap air yang kami butuhkan Dengan pepohonan yang dia tumbuhkan Kami menghirup kesegaran Dengan lautan yang dihamparkan Kami berlayar mencari ikan Dengan gunung-gunung menjulang Kami buat persawahan Dengan alam Tuhan memberikan Segalanya yang manusia butuhkan Agar mereka bersyukur Jangan sampai manusia kufur Kepada-Nya kita bersujud Merendahkan diri ini Menjadi hamba yang mengerti Keagungan Ilahi Robbi Pancuran 7 Abadi Dede Aditnya Saputra Desir angin sepoi menghembus perlahan Bersama nyanyian burung di pucuk dahan Airmu menari-nari dalam nestapa Mencairkan luka oleh karena cinta Tercium bau yang harum menawan Bau harum airmu memecahkan qalbu buana Tahukah kau akan qalbu buana itu? Yaitu qalbu yang dirundung duka dan nestapa Oh… nirwana puncak Gunung Slamet Kaulah tempat kami mengingat sang Kuasa Melepaskan jiwa yang bermuram durja Dan merenungkan masa jaya Selain air terjunmu yang menawan Terdapat mata air panas yang bersahaja Membuat kita bersatu dengan malam Apalagi malam Jumat orang Jawa Teruslah abadi kau Pancuran ketujuh Bersama keenam Pancuran di bawah sana Pancarkan sinar keemasan dalam airmu! Untuk melupakan rasa sendu yang menggebu Hirup Kadir Tisna Sudjana Ka hareup ngarah sajeujeuh ka tukang ngarah saléngkah ka hareup lajurkeun tineung ka tukang ngawawaasna. Hirup nunggu-nunggu umur gumelar megat sakarat bilang ladang kumelendang ulah mulang ngalongkéwang Puisi Bahasa Sunda Tentang Keluarga Pamanggih Ayatrohaédi Salapan bulan ngakandung Moal aya hiji jalma leuwih ti indung micinta indung gudang hampura. Salapan bulan dikandung Moal aya hiji jalma leuwih ti anak nu rumasa anak gudang dosa. Salapan bulan ngakandung pinuh rasa jeung rumasa. Salapan bulan dikandung pinuh dosa jeung rumasa. Cinta Iyas Hériyana Sasiki béntang napel na pipi hiji mojang tapi di langit, weléh asa eweuh nu leungit Jante Arkidam Ajip Rosidi Panonna beureum siki saga leungeunna seukeut lalancip gobang niplasan badan palapah gedang Arkidam, Jante Arkidam Di pangaduan di kalangan ronggeng ngan hiji jagoan Arkidam, Jante Arkidam Ti peuting angkeub ku mendung Jante raja alam petang matek aji panarawangan manjing ka liang sasoroting sinar jariji beusi pakgade milang ku Ramona Ngagisik hayang sidik Jante mencrong mantri pulisi “Ki Mantri, tindakan andika lelewa bikang ngabokong jalma keur tibra” Arkidam ditalikung leungeun dua sorot matana ngentab seuneuan Samemeh beak poe kahiji Jante minggat nitih cahya kaluar ti panjara Samemeh cunduk peuting kahiji mantri pulisi nyungseb di dasar walungan teu nyawaan Puisi Bahasa Sunda Tentang Ayah dan Ibu Pahlawan Fahri Setiono Hirup nu pinuh ku perjuangan Persenjataan nu éléh teu di jadikeun alesan Perang ngalawan panjajahan Bajuang kanggo kamerdékaan Prajurit nu mulih ka asalna Tong dianggap geus palastra Perang’na jalan nu di pirido Allah Ta’ala Janten mangpaat kanggo nagara jeung bangsana Urang sok poho kana jasana Nu geus ngorbankeun kahirupanna Kanyeri nu geus teu di rasa Sakabéhna kanggo nagara Indonésia Cinta Keur L Wahyu Goemilar Maseuhan cinta ku cimata, enung tong salempang najan hirup teu weléh padungdung kacapi mo’ matak sumbang da kawatna ranteng ti haté ka haté ngajentring matak tingtrim tong hariwang najan cinta teu weléh beueus ku cimata ajan kacapi ngjetréng dina laras madenda satungtung boga kénéh langit jeung béntang kahayang. Puisi Bahasa Sunda “Miara Basa” Basa sunda basa daérah urang Ayana dipropinsi jawa barat Sering nu nyebut basa priangan Aya ogé nu maké di cerebon jeung banten Saha baé kudu miara basana Urang kudu ngarasa reueus Nagara jadi beunghar ku budaya basana Dina globalisasi basa sunda mageunah idéntitas bangsa Alhamdulillah, mugia tetep manggung dipropinsina “Ngudag Cita-cita” Neuteup pinuh sumanget Ngajalankeun kahirupan ieu Sanajan pinuh ku cocoba Pikeun ngahontal hiji cita-cita Neuteup pinuh ku harepan Pikeun ngahontal sahiji impén Dina ngawujudkeun hiji kahayang Pikeun mangsa hareup anu gumilang Ngan hiji harepan anu kuring cekel Sarta niat kasucian dina jero heté Lengkah pinuh ku kayakinan Pikeun ngudag hiji cita-cita Sanajan jauh ti tinggurilapna harta Moal eureun kuring ngudag cita-cita “Korona Karya Kang Emin” Kaum muslimin muslimat Hayu urang ningkatkeun ta’at Geura giru urang tobat Tina dosa jeung maksiat Alam dunya keur geunjleung Ku panyakit matak keueung Virus corona keur mangkreng Nyebar alabatan wereng Ulah gempar tetep tenang Tapi ulah ngaganggap gampang Bisa jadi virus nyerang Upami alloh miwarang Ku kituna pék caketan Alloh nu maha rohman Usaha batin sasarengan Ku ngajaga kasehatan Mun pareng rék udar-ider Boga wudhu masing angger Dicadar atawa di masker Awak séhat, cageur, bageur Mugi gusti ngahampura Abdi sadar jeung rumasa Awak bobolokot ku dosa Nu matak datang bencana “Corona Karya Dani R” Virus corona asal ti china Ayeuna aya di mana-mana Ku ayana virus corona Ayeuna urang teu bisa kamana-mana Sakola, gawe, kudu di arimahna Kudu kumaha urang ayeuna? Hayu urang sami-sami panjatkeun du’ana Serahkeun kanu kagunganana Kanu ngusik malikeuna mugia urang sadayana di tebihkeun tina bencana virus corona “Sumedih” Dina lolongkrang waktu Aya méga mendung Dina lolongkrang haté Aya rasa nu teu kapaliré Sedih kadenge na haté Jiwa nu teu kawasa Asa napak, asa heunteu Kabeh asa beurat Takdir teu bisa di pungkir Kadar teu bisa di singlar Waktu teu bisa di dagoan Wanci teu bisa di gantian “Hirup” Dihirupan lain teu ngahaja Diciptakeun lain di aya aya Teu hade katungkul ku sumoreang ka tukang Teu hade katungkul ku ngagugulung udagan Waas ku ngajul bentang Tapi teu inget kana daratan Reueus ku ngahontal kahayang Tapi teu eling kana ageman Poma eling mangka eling Baheula kudu jadi pepeling Ayeuna sing jadi panggeuing Isukan tong ngagugu kapusing Ulah ngukut nafsu kapegung Kahayang moal manggih tungtung Sing tarati tur gumati Turut tinumut ukur ka Gusti Hirup teh cita-cita Ngudag ngudag mangsa jeung rasa Hirup teh ibadah Rela ikhlas ngumawula “PAMAYANG” Bulan imut, ngangkleung di langit Budak ulin di buruan Angin darat muru ka laut Pamayang nyolendang korang Parahu leutik laju nyiriwik Nganteur usaha di sagara Warna perakna beungeut ombak Beuteung lauk tingborelak Nu jadi harepan pikeun kahirupan Laut lega paparin Pangeran “LAGU HIRUP” Unggal poe unggal lengkah nataan tanggal dina kalender angger aya nu diarep-arep ari umur melesat henteu kajeueung Dina beja dina carita teu weleh aya nu miheulaan warna-warni kajadian. Teu kapireng da puguh katalimbeng rusiah Dina sakeclak cimata. Aya kasedih nu teu kedal. Dina kongkolak kahirupan. Aya nu miang teu mulang deui “PANGBALIKAN” Iuh, iuh gunung kuring angin ulin dina embun-embunan sawaktu-waktu kuring kudu nepungan dumeh hirup halabhab cinta di maranehna nya ayana Aya sababna kuring tibelat aya sababna kuring pegat tapi nu ahir lain kaabadian kakasih dina hate ngawih deui Iuh, iuh gunung kuring nyata, nyata tanda-tanda ngabalungbung jalan hirup nepi ka nyawa rek asup ka maranehna kuring rek balik ka maranehna kuring rek pamit “SILIH TULUNGAN” Nyiruan dina pancuran titeuleum méh baé paéh Titiran nenjo Nyiruan kanyaah mapaés haté. Geuwat metik dangdaunan diragragkeun kana cai ngarayap éta Nyiruan teu tulus nemahan pati. Titiran ku paninggaran diintip-intip dipanah Nyiruan mulang tarima nyeureud bitis paninggaran. Paninggaran ngagurubug teu tulus manah Titiran geus lésot kabéh bangbaluh lantaran silih tulungan. “Kakang” Gurat angin jadi haleuang Asih urang dina dalingding Halimun jadi panuyun Kana hemana salira Katampi deudeuh nu geugeut Dimumulé dina haté Cahaya natrat sumirat Nyaangan bagja dua’an Mugia ulah lekasan… “SARIAK LAYUNG” Hiliwir Angin Ngadalingding Rep Kareueus Neja Mikarasa Sumerah Diri Sumangga Raga Gulita nu Nangtayungan Lungkawing Asih Nyumaramahan Katresna Minuhan Jiwa Mikawanoh Ati Munel Na diri Jirim Sumanding Dalingding tingtrim Natrat Kembang Kahèman Notok Kana unggal implengan. “Keur Bapa” Bapa.. Bobolokot ku kesang Sirah dijeun suku Teu gedag ku rasa hoream Ikhlas lain reka nu dipulas Anjeun nyorang harungan Pikeun kuring sangkan hirup sugema Bapa.. Anjeun eunteung kahirupan Ciri sajati lalaki Anu satia tur tanggung jawab Kana kodrat pamingpin kulawarga Bapa.. Kaluhungan anjeun Dina majuangkeun kulawarga Warisan nu pohara mahal hargana Harta eta bakal dimumule Pikeun wariskeuneun anak incu engke “Kamanusiaan” Kamanusiaan pribadi Turunan kamanusaan Moal geser jeung nu sejen Gumelar ti babaheula Manca warna geus lila Tumpur taun ganti taun Pereum bulan ganti bulan Ganti bulan ganti landi Bulan tanggal ganti ngaran Lalanden ganti lalanden Eusina mah sabaheula Nya manusa nya manusa Alam tujuhna sapancuh Alam salapan sajangkar Alam sembilan sejangkar Maneh sorangan Poe Pangbalesan Wayahna Maneh nyiksa Tong ceurik Najan males Budak sorangan Sakumaha jangji Maranehanna jalir Sakumaha sumpah Nu teu kalampah Kop tah! Maneh kudu maturan Maneh sorangan Nu kudu mere babales Salaku Indung awal Video Puisi Syair Sunda Ibu Indung Tunggul Rahayu
puisiberantai 4 orang lucu. Puisi berantai 4 orang yang diperankan oleh tokoh sebagai berikut : • Pujangga Cinta. • Tukang Sate. • Panglima Perang. • Bintang Sepak Bola. Pujangga cinta : Dikeheningan malam. Terdiam ku sendiri melihat bayanganmu bak sang rembulan yang mengintip malu di balik jendela kamarku.Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang mampu menggambarkan keindahan bahasa yang menyentuh. Salah satu tema yang sering diangkat dalam puisi adalah pendidikan, sebagai upaya untuk memajukan bangsa dan mengubah nasib artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh puisi bahasa Indonesia dengan tema pendidikan, bagaimana puisi tersebut menggambarkan pentingnya pendidikan dalam kehidupan, dan menginspirasi kita untuk terus memperjuangkan pendidikan yang berkualitas bagi semua warga Puisi “Pendidikan Itu Penting”Karya Putu Surya Nata Pendidikan itu penting Ibarat buah di ujung ranting Jadi pegangan di kala genting Agar hidup tak jatuh terbantingPendidikan itu penting Laksana irama yang berdenting Membuat dunia tak terasa asing Agar hidup lebih terbimbingPendidikan itu penting Bagaikan oase di savana kering Jadi penyuluh di sekeliling Agar jalan terlihat beningPendidikan itu penting Bukan untuk mencari ranking Bukan sebagai ajang bersaing Tapi agar bisa hidup berdamping2. Puisi “Guru Sang Pemberi Pelita”Karya Putu Surya Nata Guruku sang pemberi pelita Membuatku mengerti akan realita Membuatku paham mitos dan fakta Menjadi suluh dalam jejak gulitaGuruku sang penata kata Lantunkan nasihat seindah permata Agar hidupku tak lagi buta Dalam dunia yang dibayangi dustaGuruku sang penuntun cita Mengajarkanku sejuta cerita Tentang ilmu, peradaban dan cinta Jadi petunjuk di kehidupan nyataGuruku sang pengupas talenta Mendorongku berkarya dan mencipta Memotivasi belajar setinggi semesta Agar masa depan tak terlunta-lunta3. Puisi “Majukan Pendidikan”Karya Ari Wulandari Gema pendidikan membahana Berkelimpahan ilmu dan pengalaman Membangun bangsa jadi bermartabat Mengubah negara untuk berjayaMelalui pendidikan wujudkan cita Dengan ilmu, kita bangun peradaban Menciptakan teknologi dan karya besar Yang membuat dunia terpesonaPendidikan adalah tumpuan harapan Harapan untuk kebebasan Dari jerat tali kemiskinan Yang membuat hidup sengsaraMari majukan bangsa kita Dengan pendidikan yang berkualitas Berikan kesempatan yang sama Agar masa depan cerah gemilang4. Puisi “Wahai Guruku Idolaku”Karya Putu Surya Nata Wahai guruku idolaku Dengan setumpuk buku Kau ajarkan diriku Tentang dunia berlikuDengan semangat berjibaku Kau mengasah bakatku Yang lama diam terpaku Dan terpendam membekuWahai guruku idolaku Kasihmu sehangat tungku Sayangmu lembut tiada kaku Tak pandang perbedaan sukuIngin ku tiru setiap perilaku Dari rambut ke ujung kuku Yang tersirat pada guruku Insan pendidik jadi pemangku5. Puisi “Merajut Generasi Berprestasi”Karya Putu Surya Nata Dalam mimpi yang terbalut inspirasi Terlihat bangsaku tumbuh berekspansi Menjadi maju di setiap sisi Dalam adab yang penuh toleransiDalam khayal yang berhias fantasi Terlihat bangsaku besar dan bergengsi Menjadi tangguh di segala aksi Mampu berjuang dan berkompetisiNamun itu hanya sebuah ilusi Sekedar harapan dalam ekspresi Bagaikan cerita yang sudah basi Yang diwarnai bumbu-bumbu emosiMarilah benahi dunia edukasi Agar kelak bangsaku berprestasi Agar terhindar dari jurang degredasi Dalam kancah persaingan globalisasi6. Puisi “Jayalah Sekolahku”Karya Putu Surya Nata Di tempat ini aku banyak belajar Bersama guru-guru yang penyabar Di tempat ini aku jadi pelajar Yang menempaku tuk tumbuh bersinarDi tempat ini ku dididik dengan benar Dihiasi keseriusan dan juga kelakar Berharap kelak menjadi orang besar Agar membantu Indonesia berkibarSekolah ini mengasah bakat dan nalar Mengajarkanku hal-hal yang mendasar Memberikan semangat untuk mengejar Mengejar impian seindah sang fajarSekolah ini jadi awalku untuk berlayar Berlayar dari kebodohan yang liar Menuju masa depan yang cerah berpijar Jayalah sekolahku, semoga makin tenar7. Puisi “Selamat Hari Pendidikan Nasional”Karya Putu Surya Nata Selamat Hari Pendidikan Nasional Untuk insan pembimbing moral Membangun tunas yang bermental Agar generasi semakin handalSelamat Hari Pendidikan Nasional Untuk yang sedang mengasah akal Meniti ilmu di setiap jengkal Agar nanti tak terhempas gagalSelamat Hari Pendidikan Nasional Untuk para pembuat pasal Menggaris aturan janganlah asal Agar program tidak terjungkalSelamat Hari Pendidikan Nasional Untuk bangsaku yang spesial Giatkan pendidikan dengan optimal Agar kokoh di kancah global8. Puisi “Guru Sang Fajar Kehidupan”Karya Putu Surya Nata Menyuluh terang dalam kegelapan Membuka jalan di persimpangan Memberi asa pada keputusasaan Dialah sang fajar untuk kehidupanDialah guruku, penata masa depan Dialah guruku, sang pelita harapan Mendidik dengan penuh ketegasan Membimbing dengan aura kelembutanSederhana dalam penampilan Namun tetap menarik perhatian Sopan santun untuk setiap ucapan Jadi teladan pada semua tindakanDialah guruku yang menjadi panutan Dialah insan pembawa kemajuan Meski tak ingin disebut pahlawan Tapi, dialah agen pengukir peradaban9. Puisi “Sang Pemulung Ilmu”Karya Putu Surya Nata Dengan sepatunya yang telah lusuh Dia melangkah bermandikan peluh Menyusuri jalan tempatnya berlabuh Demi mendapatkan cahaya suluhDengan tasnya yang telah rapuh Digendongnya buku yang sisa separuh Memberangkatkan diri sedari subuh Agar tiba sebelum bel bergemuruhDialah pemulung ilmu yang kukuh Walau tinggalnya teramat jauh Meski tiada sepeda yang bisa dikayuh Dia selalu semangat, tak jua mengeluhDialah pemulung ilmu yang teguh Senantiasa belajar dengan bersungguh Mengejar mimpi untuk bertumbuh Agar masa depan dapat tersentuh10. Puisi “Syair Doa Untuk Guruku”Karya Putu Surya Nata Dengan senyuman yang ramah Guruku mengajar penuh gairah Beliau ciptakan hari yang indah Untuk anak didiknya di sekolahGuruku bekerja dengan amanah Menuntunku tuk tentukan arah Memilihkan jalan yang berfaedah Agar masa depan terlihat cerahGuruku sang penyuluh langkah Memberi pelita seindah mirah Agar jejak hidupku tiada salah Dalam dunia yang terus berubahGuruku sang pemberi ceramah Sajikan nasihat yang penuh berkah Kasih sayangnya tulus tercurah Memotivasi biar tidak menyerahTerkadang ku sulut dengan amarah Membuat kesal dan juga gundah Namun, guruku senantiasa tabah Mendidikku dengan ilmu bertuah11. Puisi “Guruku Sang Panutan Jiwa”Karya Putu Surya Nata Guruku sang panutan jiwa Kau menuntunku agar hidup bertaqwa Mengajarkanku untuk tidak jumawa Dan selalu kuat menghadapi kecewaGuruku sang panutan jiwa Engkaulah sosok yang istimewa Yang mendidikku dengan canda tawa Penuh ceria namun tetap berwibawaGuruku sang panutan jiwa Engkau ibarat pelita di tengah rawa Jadi petunjuk bagi semua siswa Dalam memahami setiap peristiwaGuruku sang panutan jiwa Kasihmu lembut tulus bersenyawa Hadirkan kehangatan seperti hawa Laksana fajar di atas katulistiwa12. Puisi “Selamat Ulang Tahun Sekolahku”Karya Putu Surya Nata Desiran angin membelai daun Rintik jatuh butiran embun Sinar surya merayap bangun Menghias alam indah berayunDi hari yang ceria mengalun Ku ucapkan selamat ulang tahun Untuk sekolahku, tempatku dituntun Moga kejayaan datang berduyun-duyunBertambah satu usiamu tersusun Semangat pendidikan jangan menurun Tempat kami dibimbing secara tekun Agar terwujud insan cerdas dan santunTiada kado mewah ataupun anggun Hanya sebait puisi yang aku himpun Meski rimanya tak seindah talibun Namun kuharap, kebahagiaan beruntun13. Puisi “Melati Cantik Itu, Ibu Guruku”Karya Putu Surya Nata Pagi indah berhiaskan hujan rintik Datang pendidik berwajah karismatik Matanya teduh penuh aura simpatik Jemarinya lembut terasa halus nan lentikOh, dialah ibu guruku yang cantik Pesonanya terpancar begitu otentik Tutur bahasanya tertata kode etik Menjadi panutan penuh karakteristikYa, dialah ibu guruku yang estetik Kepintarannya jadi daya pemantik Gaya ajarnya menarik bak magnetik Tapi tegas bagai pejuang patriotikMemang dialah guruku yang eksotik Memberi teori dan juga ilmu praktik Membimbing dengan sejuta taktik Secara terbuka dan tidak anti kritik14. Puisi “Guruku yang Hebat”Karya Putu Surya Nata Oh.. Guruku yang hebat Kau mendidikku bagai sahabat Menggali potensi dan juga bakat Tetapi dengan disiplin kuatWalau bebanmu terlihat berat Tetap mengajar penuh semangat Memberi teladan serta amanat Agar hidupku terarah tepatOh.. Guruku yang hebat Hadirmu adalah sebuah berkat Mengalirkan ilmu yang penuh hakikat Melatih raga dan juga sifatOh.. guruku, sang malaikat Jasa-jasamu amatlah sarat Membuat hidupku penuh manfaat Semoga dirimu selalu sehat15. Puisi “Kala Cinta di Sekolah”Karya Putu Surya Nata Sekolah… Tempatku belajar mengawali cita Tempatku belajar mengukir cerita Membangun diri agar hidup tertata Mendidik diri biar tak hidup nistaSekolah… Tempatku tuk menemukan pelita Tempatku berlatih dari gulita Agar kelak tak lagi buta Dalam mengenal debu dan permataNamun kini… Aku terlarut dalam khazanah cinta Cinta di sekolah pada wanita Yang indahnya secantik jelita Yang membuat bibirku terbata-bataEntah apa… Caraku tuk hadapi realita Sebab cinta bisa bawa derita Karena cinta menggelapkan mata Membuat prestasi terlunta-lunta16. Puisi “Sekolah Idaman”Karya Putu Surya Nata Sekolah kami… rumah idaman Tempat belajar dengan rasa aman Dalam suasana yang penuh pertemanan Membuat kami betah dan nyamanSekolah kami… rumah harapan Tampak bersih dan penuh keindahan Terlihat menawan berhiaskan taman Membuat pikiran sulit melupakanSekolah kami… rumah impian Tempat kami belajar kebenaran Untuk menggali semua jawaban Atas segala ragam pertanyaanSekolah kami… rumah masa depan Tempat kami membangun kekuatan Menempa mental dengan pendidikan Agar berguna bagi kehidupan17. Puisi “Rindu Sekolah”Karya Putu Surya Nata Rindu di jiwa kian merekah Teringat pada kenangan indah Kenangan lama tentang sekolah Tempat awal mengukir sejarahRindu di dada kian menggoda Terkenang kala masa bersepeda Menuju sekolah sambil bercanda Dengan semangat jiwa yang mudaRindu di kalbu makin menggebu Memori sekolah telah berpadu Tentang guru berwajah teduh Tentang kelas yang begitu riuhRindu di hati makin menjadi Terbesit kisah yang terpatri abadi Tentang papan tulis wahana studi Tentang nasehat sehangat melodi* * *
puisi bahasa sunda tentang pendidikan. AJAIBNYA.COM - Inilah puisi bahasa sunda tentang pendidikan, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan puisi bahasa sunda tentang pendidikan serta keajaiban-keajaiban dunia lainnya.
Bandung - Sajak Sunda merupakan salah satu jenis karya sastra Sunda yang bentuknya karangan puisi hasil pemikiran pembuatnya. Banyak penyair Sunda yang menulis sajak, sebut saja Ajip Rosidi, Yus Rusyana, Apip Mustofa, Acep Zamzam Noor, Godi Suwarna Salmun hingga Wahyu buku "Sajak Sunda" yang ditulis Ajip Rosidi menyebut orang pertama yang menulis sajak Sunda adalah Kis Ws yang memiliki nama lengkap Kiswa Wiriasasmita. Kis Ws menulis sajak Sunda pada kisaran tahun 1946 - 1950. Kemudian penyair Sunda pun banyak bermunculan, memunculkan sajak-sajak Sunda yang diterbitkan di surat dari berbagai sumber, berikut ini contoh sajak Sunda dan terjemahannya 1. Tanah Sunda - Ajip RosidiHéjo pagununganPaul lautanHéjoPaulLangit na haté kuringMasing di mana kuring nangtungMasing ka mana kuring leumpangTanah lémbok tempat bumetahAngin nyéot nyiuman tarangMasing di mana anjeun nunjukMasing iraha anjeun cumelukKuring mo mungpang kuring rék datangNeueulkeun tarang neueulkeun jantungKuring tungtung teuteupanKuring tungtungTeuteupanTungtung bedilNgincer dadaKuring geus nyaksian getih ngabayabahGetih maranéhanana nu mikacinta anjeunKuring geus nyaksian panon carelong tanggahJasad nu ruksak ngalungsar na dada anjeunHéjo pagunungan paul lautanTaya kamarasan ngan katugenahanHéjo pagunungan paul lautanTaya katengtreman ngan ancamanNgan lantaran kuring cintaNgan lantaran kuring tresnaLangit hibar lembur musnahJalan lecek ngabalungbung ka kotaKembang beureum buah biruKembang wéra kembang jayantiTanah tempat kuring sidekuNgurugan mun kuring tepi ka patiJatiwangi, 1956Artinya Hijau pegununganBiru lautanHijauBiruLangit di hatikuDimana pun aku berdiriKemana pun aku berjalanTanah subur tempat asal berdiamAngin semilir mencium dahiDimana pun engkau menunjukKapan pun engkau mengajakAku tidak akan menghindar, akau akan datangMenekan dahi, menekan jantungAku tak akan berpaling, aku akan datangMenempelkan kening, menempelkan jantungAku di ujung tatapanAku di ujungTatapanUjung bedilMengincar dadaAku sudah menyaksikan darah mengalirDarah mereka yang mencintaimuAku sudah menyaksikan mata sayu menengadahJasadnya rusak terbaring di dadamuHijau pegunungan, biru lautanTiada kebahagiaan hanya kesedihanHijau pegunungan, biru lautanTiada ketentraman, hanya ancamanHanya karena aku cintaHanya karena aku sayangLangit bercahaya kampung musnahJalan kotor tembus ke kotaBunga merah buah biruBunga wera bunga jayantiTanah tempat aku berlututMengubur kalau sampai ajalku tiba2. Sarebu Bulan - Yus RusyanaDina hiji peuting urang jalan-jalan duaanKatilu bulanDina hiji peuting urang jalan-jalan duaanSarebu bulanDina hiji peuting urang jalan-jalan nyoranganKadua bulanDina hiji peuting taya saurang nu jalan-jalanNgan kari bulanArtinya Pada suatu malam kita berdua berjalan-jalanBertiga dengan bulanPada suatu malam kita berdua berjalan-jalanSeribu bulanPada suatu malam kita berjalan-jalan sendirianBerdua dengan bulanPada suatu malam tak seorangpun yang berjalan-jalanHanya tinggal bulan3. Lagu Paturay - Surachman nyawa kari sakesetan napas biolaNgeleperkeun lagu lumayung hideungTengtrem temen anjeun nyangsaya, enungLuang ka tukang ngulahek nembongan lilaSakesetan duh sakesetan ti dinya sirnaMutiara kuring tina watangnaNapas biola nu ngagerihanNyekleukna jero Suara kehidupan seperti nafas biolaMelepaskan lagu hitamAssalamu'alaikum sahabatButuh waktu lama untuk bekerjaItu tersesat dari sanaMutiara saya dari uangNapas biola mendebarkanMembungkuk dalam Jante Arkidam - Ajip RosidiPanonna beureum siki sagaLeungeunna seukeut lalancip gobangniplasan badan palapah gedangArkidam, Jante ArkidamDi pangaduan di kalangan ronggengNgan hiji jagoanArkidam, Jante ArkidamTi peuting angkeub ku mendungJante raja alam petangMatek aji panarawanganManjing ka liang sasoroting sinarJariji beusi pakgade milang ku RamonaNgagisik hayang sidikJante mencrong mantri pulisi"Ki Mantri, tindakan andika lelewa bikangNgabokong jalma keur tibra"Arkidam ditalikung leungeun duaSorot matana ngentab seuneuanSamemeh beak poe kahijiJante minggat nitih cahyaKaluar ti panjaraSamemeh cunduk peuting kahijiMantri pulisi nyungseb di dasar walunganTeu mata biji sagaTajam tangannya lelancip gobangBerebahan tubuh-tubuh lalang dia tebangArkidam, Jante ArkidamDinding tembok hanyalah tabir embunLunak besi di lengkungannyaTubuhnya lolos di tiap liang sinarArkidam, jante ArkidamDi penjudian, di peralatanHanyalah satu jagoanArkidam, Jante ArkidamMalam berudara tubaJante merajai kegelapanDisibaknya ruji besi pegadaianMalam berudara lembutJante merajai kalangan ronggengIa menari, ia ketawaMantri polisi lihat kemariBakar meja judi dengan uangku sepenuh sakuWedanan jangan ketawa sendiriTangkaplah satu ronggeng berpantat padatBersama Jante Arkidam menariTelah kusibak rujibesiBerpandangan wedana dan matri polisiJante, Jante ArkidamTelah dibongkarnya pegadaian malam tadiDan kini ia menariAku, akulah Jante ArkidamSiapa berani melangkah kutigas tubuhnyaBatang pisangTajam tanganku lelancip gobangTelah kulipat ruji Meri karya Apip MustopaDi alam dunyaAsana moal ayaNu bisa hirup sauyunanCara meri saabrulanMun nu ngangon nitah ka katuhuBring ngatuhuMun nu ngangon nitah ka kencaBring ngencaBari disaradaWek wek dunia alamiTidak ada hal seperti ituItu bisa hidup harmonisBagaimana cara iri hati sebulanJika gembala memerintahkan ke kananAyoJika gembala memerintahkan ke kiriBawa kiriSementara itu terdengarWek wek Hujan Poyan - Apip MustopaDeuleu, panonpoe huhujananBoa pohaci marandiIeung, panonpoe teh cirambayBoa aya nu digupaySssttt, geuing ieu hujan poyanBoa karuhun keur matahari adalah hujanBoa pohaci marandiYa, matahari bersinarAda yang bisa dinikmatiSssttt, hujanLeluhur Boa untuk Kamerdikaan - Apip MustopaKamerdikaan teh, jangJukut ngemploh sisi jalanNu teu weleh katincakanKu nu resep mabal jalanKamerdikaan teh, jangJukut ngemploh di sampalanDihakanan ingon aburanAtawa diararitanTapi teu weleh parucukanKamedikaan teh, jangWaruga aki-aki nu rangkebongDada ngagambang panon celongTeu ari mikiran BungRerumputan tumbuh di pinggir jalanYang tidak tahanSaya suka jalan kakiKemerdekaan, BungRumput tumbuh di rumputItu dimakan sebagai sampahAtau diareTapi itu tidak masalahIni obat, manWarung aki-akiDada berdebar-debarJangan pikirkan Bongan Kitu - Juniarso RidwanBongan kitu disebutna, puguh megaDipapay di awang-awang cek aing anginBongan kitu karasana, nyerina raheutTatamba ka saban tabib cek aing ngimpiBongan kitu digambarna, geulis kabina-binaDitepungan unggal wayah cek aing werejitBongan kitu pandena, nyarita soranganDitataan di rs jiwa cek aing elingBongan kitu ayana, beda jeung nu lianDiguliksek dina kamus cek aing ibadahBongan kitu itunganana namanya, malasMelambai di langit periksa anginIni sangat menyakitkan, sangat menyakitkanPerlakukan setiap dokter periksa mimpikuBegitulah cara menggambarnya, itu indahBertemu setiap saat periksa aing werejitItu benar, dia berbicara untuk dirinya sendiriDisusun dalam rs jiwa Saya akan memeriksa kesadaran sayaItu ada, beda dari yang lainMencari di kamus centang saya beribadahItu perhitungannya Lagu Hirup - Eddy D. IskandarUnggal poe unggal lengkahNataan tanggal dina kalenderAngger aya nu diarep-arepAri umur melesat henteu kajeueungDina beja dina caritaTeu weleh aya nu miheulaanWarna-warni kajadian. Teu kapirengDa puguh katalimbeng rusiahDina sakeclak cimata. Aya kasedihNu teu kedal. Dina kongkolakKahirupan. Aya nu miangTeu mulang hari setiap langkahSusunan tanggal dalam kalenderSelama ada sesuatu yang dinanti-nantikanHari ini, usia cepatDalam berita dalam ceritaTidak ada presedenAcara penuh warna. Tidak mendengarIni sebuah rahasiaDalam sekejap air mata. Ada kesedihanItu di dalam cangkangKehidupan. Seseorang pergiJangan Gupay Lembur - Nano panineungan kiwari nembongan deuiBasa rek ningalkeun lembur, rek miang tolabul ilmiKacipta Ema jeung Bapa, gugay jajap pangharepanDi bandung muga sing jucung, gancang mulang ka sarakanGupay-gupay panineungan kiwari nembongan deuiBasa beus ninggalkeun stanplat, hae mah puguh tibelatKacipta cisoca Ema, nu rambisak kingkin sedihPileuleuyan dayeuh Garut, kapaksa urang papisahMunggaran hirup di BandungBeungeut lembur kapigandrungDisusukan marak laukBalap ngojay ulin leutakLuhur pasir peperanganHanaang ngala duweganLalakon manjang di BandungLembur ngan ukur galindengDuriat ngan dina lebaranBetah ditempat ngumbaraPageuh jeung adeg sawawaGupay-gupay panineungan kiwari nembongan deuiKatingtrim hirup dilembur ngahariring ngajak mulangKacipta Ema jeung Bapa, nelengnengkung nimbang incuNgan hanjakal sagalana, nu di jugjug geus teu kini muncul kembaliKetika Anda ingin pergi lembur, Anda ingin meninggalkan sekolah sainsDiciptakan oleh Ibu dan Ayah, berikan harapanDi Bandung, semoga bahagia, cepat kembali ke SarakanKegembiraan kini muncul kembaliKetika bus meninggalkan halte, saya sedang terburu-buruCiptaan mata ibu yang penuh dengan kesedihanKota Garut hancur, kami terpaksa berpisahPertama kali tinggal di BandungWajah lembur itu angkerDiberi makan banyak ikanBerlomba untuk berenang dan bermain di lumpurDi atas bukit perangJalan-jalan di BandungLembur hanya membosankanKebahagiaan hanya di hari raya idul fitriTempat yang nyaman untuk bepergianBersikaplah tegas dan dewasaKegembiraan menonton kini muncul kembaliKehidupan terlalu banyak bekerja, menunggu untuk mengundangnya kembaliDibuat oleh Ibu dan Ayah, membungkuk untuk mempertimbangkan cucu merekaSayang sekali semua yang ada sudah tidak ada Dosa - Apip MustopaDatangna teu karasaKawas impian janariJiga nimat jiga sawargaTapi lamun pajar geur peuyarKarasa diri leuwih rucah manan meriInget ka basisir tempat balabuhDi mana layar geus rapuhDosaLeuwih amis manan anggurMun seug nembag dada nu diaburTapi di mana tumiba laraKaduhung poe make ditundungDuh gustiNajan ka mana nya inditDosa teu weleh tidak datangSeperti mimpi tentang makananIni seperti surgaTapi jika sulit di belakangAku merasa seperti aku lebih bangga pada diriku sendiriIngat pantai dimana pantai itu beradaDimana layarnya rapuhDosaLebih manis dari anggurJika Anda memukul dada yang berserakanTapi mana yang sakiteAku menyesali hari aku hamilYa TuhanTidak peduli kemana dia pergiAdalah dosa untuk tidak Paliwat Dina Kareta - Kis. Jakarta-SurabayaJeung Surabaya-BandungPaliwat tengahing jalanDuanana tonggoy nyemprungPanumpang paboro-boro ngaralongPapaliwat papada numpukan kilatSemet silih reret sahorelatIeu diri bet asa reg cicingNu maju tingbelesurUkur Jakarta-SurabayaDan Surabaya-BandungBerpapasan di tengah jalanKeduanya melesat cepatPenumpang menengok dari jendelaSama-sama menunggang kilatHanya saling lirik sekelebatMengapa diri serasa berhentiYang melesat terbangHanya Manusa Sunda Neangan Jalan - Ajip RosidiManusa Sunda neangan jalanHirup anyar anu endahHirup endah nu can karampaTapi pasti bakal datingTata lawas taya tempat keur anjennaNajan alus teu kapakeManusa Sunda ngalelebah poe engkeAdat lawas geus diruang anu anyar can kateangSatengahing jalanSagala dirampaUnggal barang diajaranDirasa ku rasaDipake ku hateHenteu pageuh henteu udarMun baheulaAya tatangga hilang - riab pada neangAya orok di jarian - jadi catur eusi lemburAya parawan mendeyang - unggal mojang kaisinanBungah deungeun bungah kuringSedih kuring dibantuanKiwariNu lian tilar - teu jadi sualBayi diruang - teu anehCan rimbitan geus orokan - teu kudu eraSewang-sewanganMantuan jadi jasa nu wajib Sunda mencari jalanHidup baru yang indahHidup indah yang belum terabaNamun pasti akan datangAdat lama tiada tempat bagi kiniMeski baik tak terpakaiManusia Sunda mengira-ngira hari nantiAdat lama sudah dikubur yang beru belum ketemuDi tengah perjalananSemua dirabaSetiap benda dicobaDirasa dengan rasaDikenakan pada hatiTiada erat, pun tiada lepasKalau dahuluAda tetangga meninggal - orang-orang datang melawatAda bayi di tempat sampah - jadi buah bibir orang sekampungAda gadis bunting - semua dara mendapat maluSuka orang lain adalah sukanya sendiriDuka hati dibantu orangKiniYang lain meninggal - tak jadi soalBayi dikubur - tiada anehBelum nikah beranak - tak usah maluSendiri-sendiriMembantu adalah jasa yang wajib Pamayang - Rachmat M. Sas. KaranaBulan imutNgangkleung di langitBudak ulin di buruanAngin daratMuru ka lautPamayang nyolendang korangParahu leutikLaju nyiriwikNganteur usaha di sagaraWarna perak'na beungeut ombakBeuteung lauk tingborelakNu jadi harepanPikeun kahirupanLaut lega paparin lucuMembungkuk di langitAnak-anak bermain di halamanAngin daratPergi ke lautNelayan mencarimuKapal kecilKecepatan lambatMemberikan bisnis di lautWarna perakWajah ombakIkan perut tingborelakItulah harapanUntuk kehidupanLaut terbuka lebar Pangbalikan - Wahyu WibisanaIuh, iuh gunung kuringAngin ulin dina embun-embunanSawaktu-waktu kuring kudu nepunganDumeh hirup halabhab cintaDi maranehna nya ayanaAya sababna kuring tibelatAya sababna kuring pegatTapi nu ahir lain kaabadianKakasih dina hate ngawih deuiIuh,iuh gunung kuringNyata, nyata tanda-tandaNgabalungbung jalan hirupNepi ka nyawa rek asupKa maranehna kuring rek balikKa maranehna kuring rek oh gunungkuAngin bermain di embunTerkadang aku harus bertemuKarena hidup dalam cintaItu ada di dalamnyaAda alasan aku lelahAda alasan aku patahTapi akhir bukanlah keabadianKekasih di hati terlahir kembaliOh, oh gunungkuNyata, tanda-tanda nyataMenutupi jalan hidupSampai mau masukAku ingin kembali kepada merekaSaya ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Silih TulunganNyiruan dina pancuranTiteuleum meh bae paehTitiran nenjo yiruanKanyaah mapaes hateGeuwat metik dangdaunanDiragragkeun kana caiNgarayap eta yiruanTeu tulus nemahan patiTitiran ku paninggaranDiintip-intip dipanahNyiruan mulang tarimaNyeureud bitis paninggaranPaninggaran ngagurubugTeu tulus manah TitiranGeus lesot kabeh bangbaluhLantaran silih di kamar mandiHampir tenggelamCinta terbayarkan dengan kebencianSegera petik daunnyaDijatuhkan ke dalam airItu merangkakMati itu tidak ikhlasTitirin dengan anggaranMengintip dan menembakLebah kembali untuk menerimaMenyengat kaki pengantinIni berantakanHati Titiran tidak tulusSemua bangbaluh telah tergelincirKarena mereka saling Pesta Demokrasi - Iwan Muhammad RMun rek enya boga karep nu sarua, naha bet pada-padaMun rek enya mawa batin rahayat, naha bet ngamurah-mareh darajatSagala diumbar carita seja ngabebaskeun waragad sakola,Muka lapangan kerja, atawa ngangkat sora nu weritTapi naha bet parasea marebutkeun paisan tutungBanner, baligho,spanduk jeung poster-poster ngarumekan kotaJalan-jalan leuseuh teu beda jeung runtah nu cenah urang kokolakeunGang-gang pararoek heurin tetenjoan, tembok-tembokna jadi majalah dindingNaha bet ngolok-ngolok duit, geuning sakabeh eta teh teu beunangDipake mungkus peda-peda acan, bororaah laku dijual atawa dipakeNyimbutan barudak nu tinggolepak di emper toko jeung lampu-lampu stopanKahujanan, kapanasan pamustunganana digalaksak ku angin peutingGudawang lebah tarang, gorowong genggerongNu make kopeah, nu make tiung, nu make kabaya, nu make baju supermenNu dipoto jeung monyet, nu jeung caleg artisna, nu api-api jadi senimanNu api-api jadi kiyai, nu api-apai jadi olahragawanKabeh teu bisa ngalawan ninggang datang paceklik ka rahayatNu cenah rek diwakilan ku ngarudag naon atuh, aya pesta demokrasi teh siga nu moro bagongMarawa anjing bari dibarajuan ku rupa-rupa gambarKabeh pada boga cita-cita, mawa visi jeung misi sewang-sewanganHayang meunangkeun naon nu diudagKawas barudak di lembur coko langlayangan, lumpat titatarajong bari panon tanggahTeu ditolih nu dihandap, teu ditempo nu tincakTeu paduli kebon batur ruksak, teu paduli rek cohcor katincak"Nu penting aing meunangkeun nu diudag" omong budak"Kadarieud Kadarieud Yeu ubar hanaang. Pek contreng lebah irungan,Atawa dadana, atawa dina ngaranna atawa dina gambarnadPek gunakeun hak pilihna tong salah, milih luyu jeung hati nuranid"Gorowok partai nu teu sacara langsung nitah milih deui nu nyebutkeun rek bebela ka patani, ngaronjatkeun hasil deui anu ngajangjikeun numpes kamiskinan jeung pengangguranNaha teu era disalindiran ku iklan rokoeMajar beuki loba pilihen, beuki bingung milihnaAtawa nu omat-omatan ulah katipu ku cau badag bisi dijerona cangkang hungkuldMun rek enya boga karep nu sarua, naha bet pada-padaMun rek enya mawa batin rahayat, naha teu sauyunan bae dina nanjeurkeun cita-citaNgawangun nagri nu Anda ingin membawa hati rakyat, mengapa Anda berkompromi dengan gelareKisah diumbar membebaskan biaya sekolahMembuka pekerjaan, atau meninggikan suara yang menyakitkanTapi kenapa menginginkan kemenanganSpanduk, baliho, spanduk dan poster untuk menamai kotaJalan basah tidak berbeda dengan sampah yang mereka katakan kita kelolaJalanan Pararoek penuh dengan pemandangan, tembok menjadi majalah dindingKenapa harus cari uang, semua itu tidak bolehItu digunakan untuk membungkus sepeda, itu dijual, atau digunakanSambut anak-anak yang sedang berbaring di teras toko dengan lampuHujan, panasnya akhirnya dibawa angin di malam hariYang pakai kopeah, yang pakai kerudung, yang pakai kabaya, yang pakai bajumanusia superYang foto bareng monyet, yang foto bareng calon artis, yang semangat jadi artisYang berapi-api menjadi kiyai, yang berapi-api menjadi olahragawanSemua orang tidak bisa melawan sampai kelaparan datang kepada orang-orangYang katanya ingin diwakili oleh mau berbuat apa, ada pesta demokrasi yang seperti berburu babi hutanSetiap orang memiliki tujuan, visi dan misi satu sama lainIngin mendapatkan apa yang kamu kejarSeperti anak-anak di taman bermain bermain layang-layang, berlari dan tersandung untuk sementara waktu mata terangkatJangan melihat ke bawah, jangan melihat apa yang Anda injakSaya tidak peduli jika kebun orang lain rusak, saya tidak peduli jika saya ingin diinjak-injak"Yang penting saya mendapatkan apa yang saya kejar," kata anak laki-laki itu"Sekarangd Ayod Ini adalah obat. Paket lebah hidung,Atau dadanya, atau atas namanya atau dalam gambarnyadSilakan gunakan hak Anda untuk memilih, jangan salah pilih, pilih sesuai hati nurani Andad"Teriak partai yang tidak langsung menyuruhnya juga yang mengatakan ingin membela petani, meningkatkan hasil juga yang menjanjikan pengentasan kemiskinan dan pengangguranMengapa bukan era iklan rokokeSemakin banyak siswa memilih, semakin bingung merekaAtau, jangan terkecoh dengan pisang besar yang namanya cangkang baikdJika Anda ingin memiliki gairah yang sama, mengapa bertaruh satu sama laineJika ingin membawa hati rakyat, kenapa tidak harmonis dalam mempromosikan cita-citaMembangun negara yang KamanusiaanKamanusiaan pribadiTurunan kamanusaanMoal geser jeung nu sejenGumelar ti babaheulaManca warna geus lilaTumpur taun ganti taunPereum bulan ganti bulanGanti bulan ganti landiBulan tanggal ganti ngaranLalanden ganti lalandenEusina mah sabaheulaNya manusa nya manusaAlam tujuhna sapancuhAlam salapan sajangkarArtinyaKemanusiaan pribadiTurunan kemanusiaanTak akan berubah dengan yang lainMuncul sejak dari dahuluBeraneka ragam warna sudah lamaHabis tahun ganti tahunHabis bulan ganti bulanGanti bulan ganti namaBulan tanggal ganti namaNama ganti namaIsinya masih yang dulu jugaKalau manusia ya manusiaAlam tujuhnya seikatAlam sembilan sejangkar Simak Video "Dinkes Tasik Telusuri Pasien Diduga Meninggal Gegara Ditolak Puskesmas" [GambasVideo 20detik] tey/tey
.